Tangerang, BantenGate.id – Bupati Tangerang, H. Moch. Maesyal Rasyid, meresmikan Gedung Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Dhuafa Yatim AR Risalah, di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Rabu (20/8/2025).
Bagi anak-anak yatim dan dhuafa yang menimba ilmu di tempat ini, peresmian tersebut bukan sekadar acara seremonial, melainkan sebuah harapan baru. Harapan untuk terus bersekolah, bermimpi, dan menatap masa depan dengan lebih percaya diri.
Dalam sambutannya, Bupati Maesyal Rasyid menegaskan bahwa pendidikan adalah hak semua anak, tanpa terkecuali. “Kehadiran yayasan ini memberi harapan bagi anak-anak dhuafa dan yatim agar tetap bisa sekolah, pintar, dan kelak menjadi pemimpin masa depan. Pemerintah daerah tentu mendukung penuh ikhtiar mulia ini,” ucap Bupati.
Ia pun menyampaikan komitmen Pemkab Tangerang untuk memperluas program sekolah gratis di tingkat SD dan SMP, termasuk bagi sekolah swasta seperti AR Risalah. “Alhamdulillah, sudah ada beberapa sekolah di Pakuhaji yang dibebaskan biaya pendidikannya, termasuk AR Risalah ini. Doakan semoga program ini terus berkembang, agar tidak ada lagi anak yang putus sekolah,” katanya.
Lebih jauh, Bupati juga mengungkapkan bahwa Pemkab Tangerang telah menyalurkan beasiswa kuliah bagi ratusan mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Hingga 2025, tercatat 250 mahasiswa menerima bantuan penuh hingga lulus, bahkan ada yang berhasil melanjutkan studi ke luar negeri.
Sementara itu, KH. Abdul Syukur, Ketua Yayasan AR Risalah, tak bisa menyembunyikan rasa harunya. Sejak berdiri pada tahun 2000, yayasan ini telah berjuang memberikan pendidikan gratis mulai dari PAUD, SMP, pondok pesantren berasrama hingga majelis taklim. Kini, dengan gedung baru di atas lahan 4.500 meter persegi, perjuangan itu semakin kokoh.
“Dukungan pemerintah melalui program sekolah gratis semakin memperkuat komitmen kami untuk mencerdaskan anak-anak bangsa. Kehadiran Bupati hari ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus berjuang mendidik anak yatim dan dhuafa,” ujarnya penuh syukur.
Wajah anak-anak yang hadir, tampak cahaya kebahagiaan. Mereka sesekali menoleh kagum pada bangunan baru yang akan menjadi tempat mereka menimba ilmu. Gedung AR Risalah bukan sekadar bangunan fisik, melainkan simbol harapan—bahwa pendidikan adalah jembatan menuju masa depan yang lebih baik.--(dimas)