Natuna, Bantengate.id, Wakil Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Cerdik Pandai Muda Melayu Kepulauan Kepri (LSM Cindai Kepri), Zulkarnaen, menegaskan lambannya realisasi proyek menjadi hambatan utama pengembangan industri perikanan lokal.
“KKP harus segera merealisasikan pembangunan Pasar Ikan Ranai. SKPT (Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu) di Natuna akan berdampak langsung pada peningkatan pendapatan daerah serta kesejahteraan nelayan,” ujarnya, Rabu (20/8/2025).
Secara umum, proyek ini mendapat dukungan dari pemerintah daerah. Bahkan sebagian besar fasilitas penunjang operasional sudah terbangun. Namun, proses lelang pembangunan Pasar Ikan Ranai tercatat gagal empat kali sepanjang 2025, sehingga menghambat keseluruhan program.
Situasi kian sulit setelah pasar lama dirobohkan tanpa adanya pengganti memadai. Akibatnya, para pedagang mengalami penurunan omzet hingga 50 persen. Zulkarnaen mengingatkan, jika proyek tak kunjung berjalan tahun ini, peluang pengelolaan pasar ikan akan semakin tertunda. Apalagi izin reklamasi lahan akan segera berakhir.
Keterlambatan pembangunan juga menimbulkan risiko kerusakan fasilitas yang sudah ada karena minim perawatan. Kondisi ini dinilai bertentangan dengan visi pemerintahan Prabowo–Gibran, khususnya terkait poin 3 (kedaulatan pangan) dan poin 5 (penguatan ekonomi maritim dan pesisir).
Sebagai catatan, proyek Pasar Ikan Ranai sebenarnya telah mendapat dukungan pendanaan hibah dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Dana tersebut direncanakan untuk membangun Pasar Ikan Ranai sekaligus memperkuat SKPT Natuna sebagai pusat perikanan terpadu kawasan barat Indonesia.
Kini, masyarakat berharap KKP segera mengambil langkah konkret agar potensi besar sektor perikanan di Natuna tidak kembali terbuang sia-sia. (Muhammad Fadhli)