Festival Multatuli 2025 di Rangkasbitung, Panggung Budaya dan Sejarah Banten

Festival Seni Mulatuli Tahun 2025 di Rangkasbitung.--(foto: adpim)

Lebak, BantenGate.id– Festival Seni Multatuli kembali hadir memeriahkan Kabupaten Lebak dengan menghadirkan berbagai pertunjukan seni, diskusi budaya, dan pameran sejarah. Mengusung tema “Orang-Orang Baru Dari Banten”, festival yang digelar pada 19–21 September 2025 ini menjadi panggung besar pertemuan pelaku kebudayaan nasional dan lokal. Acara tersebut dibuka Bupati Lebak Moch. Hasbi Asyidiki Jayabaya pada Jumat (19/9/2025) malam.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Bupati Hasbi menegaskan bahwa Multatuli—nama pena Eduard Douwes Dekker, penulis novel legendaris Max Havelaar yang mengungkap praktik tanam paksa di Lebak pada abad ke-19—menjadi inspirasi penting dalam membangkitkan kesadaran perjuangan dan kemerdekaan.

“Multatuli menjadi inspirasi dalam memberikan semangat untuk meraih kemerdekaan. Festival Seni Multatuli adalah bentuk sinergitas dalam pembangunan kebudayaan. Melalui kegiatan ini kita bisa lebih menghargai perjuangan nenek moyang kita, lebih menghargai budaya yang ada di bangsa Indonesia,” ujar Bupati Hasbi.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Festival Seni Multatuli, Bonnie Triyana, mengatakan, festival ini tidak hanya menjadi magnet wisata budaya, tetapi juga ruang refleksi sejarah. Menurut sejarawan sekaligus pendiri Museum Multatuli ini, keberadaan festival adalah wujud komitmen membangun kesadaran budaya di Kabupaten Lebak.

“Festival Seni Multatuli adalah ajang pertemuan pelaku kebudayaan nasional dan lokal, sekaligus refleksi semangat perjuangan Multatuli. Mari kita rayakan kebudayaan sebagai kekayaan Kabupaten Lebak,” ungkap Bonnie.

Selama tiga hari, pengunjung disuguhkan ragam pertunjukan seni tradisi khas Banten, seperti Karomong Baduy, Calung Renteng, serta pertunjukan teater dan musik lintas generasi. Selain itu, terdapat Simposium, Telusur Jejak Multatuli, serta diskusi budaya yang menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan.

Menambah semarak festival, sejumlah penampil nasional turut hadir, di antaranya Once Mekel, musisi rock ternama Indonesia, dan seniman teater Butet Kartaredjasa yang dikenal dengan satire sosialnya. Kehadiran mereka memberikan warna baru sekaligus menarik minat generasi muda untuk lebih mengenal sejarah dan seni budaya Banten.

Festival Seni Multatuli sendiri telah menjadi agenda tahunan Pemerintah Kabupaten Lebak sejak 2018. Kegiatan ini lahir sebagai bagian dari upaya pelestarian sejarah dan penguatan identitas budaya lokal melalui kisah Multatuli yang menolak ketidakadilan kolonial. Selain sebagai wadah ekspresi seni, festival ini juga diharapkan memperkuat posisi Lebak sebagai destinasi wisata sejarah dan kebudayaan di Provinsi Banten.–(ridwan)

Pos terkait