Lebak, BantenGate.id—Dwi Rahmawati, siswi SMAN Wanasalam, Kecamatan Wanasalam, di ujung selatan Banten. Ia merasa terpanggil dan ikut berjuang mewujudkan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Cilangkahan. Lewat lagu “Cilangkahan Masa Depan” karya musisi Dimasinra, ia menyalurkan suara masyarakat Lebak Selatan melalui nada dan lirik, penuh harapan.
Dwi bukan sekadar remaja yang bercita-cita menjadi penyanyi dangdut seperti idolanya, Lesti Kejora. “Harapan aku, Cilangkahan cepat terwujud jadi kabupaten. Biar kita semua bisa rasain manfaatnya,” ungkapnya dengan penuh keyakinan saat ditemui BantenGate.id, di Panorama FM, Minggu 22 September 2025
Sejak SMP, Dwi sudah jatuh cinta pada dunia tarik suara. Dangdut menjadi genre yang paling melekat di hatinya. Dari nyanyian kecil di depan teman-teman, ia kini berani tampil membawakan lagu yang sarat makna perjuangan.
“Aku ngefans banget sama Teteh Lesti. Beliau jadi inspirasi aku, bikin aku yakin kalau mimpi itu bisa tercapai dengan kerja keras,” katanya.
Dalam kesehariannya, anak kedua dari tiga bersaudara ini masih menempuh pendidikan di SMAN Wanasalam, jurusan IPS. Hidupnya sederhana dan tak membuatnya berhenti bermimpi. Sepulang sekolah, ia terbiasa membantu ibunya berjualan. Dari keseharian itu, ia belajar arti perjuangan.
Sebagai bagian dari Generasi Z, Dwi sadar bahwa anak muda punya peran besar dalam perjuangan DOB Cilangkahan. “Para tokoh DOB Cilangkahan berjuang lewat forum diskusi, aspirasi dan jalur politik. Aku berjuang lewat musik,” kata Dwi.
Dwi percaya suaranya bisa menjadi jalan untuk membuka masa depan—bukan hanya masa depannya sendiri, tetapi juga masa depan daerahnya. Dwi menyuarakan doa kolektif masyarakat Lebak Selatan lewat lagu “Cilangkahan Masa Depan.”
Lagu “Cilangkahan Masa Depan” lahir dari tangan musisi Dimasinra, kelahiran Rangkasbitung yang sudah banyak mencipa lagu. Lagu Cilangkahan Masa Depan, ada dua versi; pop dan dangdut. Adapun Liryknya di tulis oleh Abah Kasep, wartawan senior di Banten.
Untuk genre dangdut arransementnya hasil kolaborasi Dimasinra bersama Abah Bimala, musisi di Banten Selatan dan pemilik Radio Panorama FM 94,4 Mhz.
Lewat suara jernih Dwi, pesan itu tersampaikan dengan penuh ketulusan. “Aku bawain lagu ini dengan harapan Cilangkahan bisa segera jadi kabupaten. Kalau terwujud, pasti banyak lapangan kerja, akses pemerintahan lebih dekat, dan pembangunan bisa lebih merata,” ujarnya.
Abah Bimala, menyatakan, bahwa suara Dwi Rahmawati, yang memiliki talenta genre dangdut dan suara yang khas, diharapkan menjadi pemicu warga di eks Kewedanaan Cilangkahan untuk mewujudkan DOB Cilangkahan, terpisah dari Kabupaten Lebak.
“Dalam perjuangan sekecil apapun, jika dilakukan secara bersama dengn penuh kesadaran dan rasa cinta akan berdampak besar. Musik menyentuh rasa dan mampu menggerakan semangat. Lagu Cilangkahan Masa Depan menggambarkan asa, harapan, juga jeritan perjuangan masyarakat di eks Kewedanaan Cilangkahan yang sudah dua dekade lebih berjuang untuk mewujudkan Kabupaten Cilangkahan,”kata Abah Bimala.
Sementara Dimasinra, sang pencipta lagu Cilangkahan Masa Depan mengatakan, lagu tersebut bukan sekedar untuk dinyanyikan. Tetapi, diharapkan menjadi penggugah hati. “Kami ingin mengajak masyarakat di Lebak Selatan untuk bersatu mewujudkan DOB Cilangkahan sesuai dengan profesi dan tugas masing-masing,”kata Dimas.
DOB Kabupaten Cilangkahan bukanlah wacana baru. Perjuangan ini sudah berumur lebih dari 20 tahun. Warga eks Kewedanaan Cilangkahan—meliputi Kecamatan Malingping, Cijaku, Wanasalam, Cihara, Panggarangan, Bayah, Cibeber, Cilograng dan Banjarsari—tak henti-hentinya menyuarakan aspirasi agar pemerintah pusat mengesahkan daerah mereka sebagai kabupaten mandiri, beripisah dari Kabupaten Lebak.
Warga Lebak Selatan ingin berpisah dari Kabupaten Lebak, untuk memperpendek rentang kendali pemerintahan, menghadirkan pembangunan yang merata, dan membuka lebih banyak lapangan kerja. Saat ini, warga di wilayah selatan masih harus menempuh perjalanan panjang ke Rangkasbitung untuk urusan administrasi, sementara infrastruktur belum merata dibanding wilayah utara.
Semangat itu beberapa kali naik-turun, terutama saat moratorium pemekaran daerah diberlakukan. Namun, warga Cilangkahan tak pernah menyerah. Mereka terus mencari jalan—lewat forum diskusi, deklarasi, hingga karya seni seperti lagu yang kini dinyanyikan Dwi.
Anda penasaran?.Simak video klipnya melalui kanal youtube:https://www.youtube.com/watch?v=KLCpTUGevO8—-(ridwan)








