Tanah Datar, BantenGate.id – Nagari Tambangan, Kecamatan X Koto, menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Nagari Tahun 2026 dan Daftar Usulan RKP Tahun 2027, bertempat di Aula Kantor Wali Nagari Tambangan, Senin (22/09/2027). Musrenbang dibuka Wali Nagari, Afrinal Dt Talanai.
Hadiri dalam acara tersebut, Anggota DPRD Tanah Datar Dapil III Benny Remon, unsur Forkopimca, Camat X Koto, para Wali Nagari se-Kecamatan X Koto, BPRN, KAN dan tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Afrinal menyampaikan bahwa Musrenbang ini merupakan kelanjutan dari rangkaian musyawarah jorong dan musyawarah nagari yang sebelumnya telah dilaksanakan. Ia menegaskan, usulan yang dimasukkan dalam RKP hanya mencakup program yang menjadi kewenangan nagari, sementara usulan di luar kewenangan akan disalurkan melalui jalur pemerintahan yang lebih tinggi.
“Untuk menunjang sarana dan prasarana yang menjadi kebutuhan masyarakat, fasilitas pertanian menjadi prioritas utama. Skala prioritas fisik tahun ini adalah pembangunan dan perbaikan jalan usaha tani yang menghubungkan lahan pertanian masyarakat,” kata Afrinal.
Ia menambahkan, pertanian merupakan urat nadi ekonomi Nagari Tambangan. Selain tanaman padi, masyarakat juga mengembangkan berbagai komoditas unggulan seperti pisang, durian, alpukat, dan kopi. “Kopi pernah menjadi kebanggaan Tambangan sebagai daerah penghasil kopi berkualitas, dan kini kami terus mendorong upaya revitalisasi perkebunan kopi,” ujarnya.
Sementara, Anggota DPRD Tanah Datar Benny Remo, menekankan pentingnya Musrenbang sebagai forum untuk merumuskan program penguatan ekonomi nagari, terlebih di tengah kebijakan pengurangan transfer dana pusat ke daerah yang berdampak pada ketersediaan anggaran nagari.
“Pemerintah nagari perlu mengajak masyarakat memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan produktif dan memastikan akses jalan usaha tani terpelihara dengan baik agar distribusi hasil pertanian semakin lancar,” kata Benny.
Ia mengakui bahwa dana pokok pikiran (pokir) DPRD mengalami efisiensi sehingga alokasi anggaran menjadi terbatas. Meski demikian, usulan pokir tetap akan diajukan sesuai kebutuhan. “Untuk Nagari Tambangan, potensi yang paling menjanjikan adalah sektor pertanian. Sementara pelaku UMKM masih terbatas, dan pengembangan pariwisata memerlukan dukungan pemerintah daerah,” tambahnya.
Nagari Tambangan dikenal memiliki lahan pertanian subur dengan bentang alam perbukitan yang mendukung budidaya padi, hortikultura, serta tanaman perkebunan seperti kopi dan alpukat. Selain itu, Tambangan memiliki potensi wisata alam yang dapat dikembangkan, seperti agrowisata kebun kopi, jalur trekking perbukitan, dan panorama sawah tradisional yang khas Minangkabau. Dengan pengelolaan yang baik, sektor pariwisata ini berpeluang menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat, sekaligus mendukung pelestarian lingkungan dan budaya lokal.
Musrenbang Nagari Tambangan 2027 diharapkan menjadi pijakan penting dalam merancang pembangunan yang berbasis potensi lokal. Melalui sinergi pemerintah nagari, DPRD, dan masyarakat, sektor pertanian yang menjadi identitas ekonomi nagari dapat terus dikembangkan, sambil membuka peluang baru di bidang pariwisata dan usaha kreatif.–(yen)