Bupati Tangerang Bersama Wapres Gibran Rakabuming Raka, Tanam Mangrove di Ketapang

Bupati Tangerang, Maesyal Rasyid, bersama Wapres RI, Gibran Rakabuming Raka, dan sejumlah pejabat pusat/daerah menanam Mangrove di Desa Ketapang, Kec. Mauk.--(foto:prokopim)

Tangerang, BantenGate.id —Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid bersama Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka, Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq dan Wakil Menteri LH Diaz Hendropriyono, Gubernur Banten, Andra Soni dan Kapolda Banten, Irjen Pol Hengki,  melakukan tanam mangrove di Taman Mangrove di Ketapang Urban Aquacukture (KUA), Kec. Mauk, Kabupaten Tangerang, Senin, (27/10/25).

Bacaan Lainnya

Kegiatan tersebut menjadi bagian dari upaya pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga kelestarian lingkungan pesisir, sekaligus mendorong pemberdayaan masyarakat nelayan.

Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid dalam sambutannya menyampaikan bahwa program penataan wilayah pesisir Desa Ketapang telah dimulai sejak tahun 2018. Saat itu, Pemerintah Kabupaten Tangerang menetapkan kawasan pesisir seluas 15 hektare milik Pemda sebagai kawasan percontohan pengelolaan pesisir terpadu.

“Ketika tahun 2018 Bupati Tangerang masih dijabat oleh Bapak Zaki Iskandar, kami diberi tugas mengembangkan wilayah pesisir di Desa Ketapang. Program ini memiliki tiga tujuan utama: memperbaiki lingkungan melalui penanaman mangrove dan pengendalian abrasi, meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir, serta menata hunian nelayan agar lebih layak dan sehat,” ujar Bupati Maesyal Rasyid.

Ia menambahkan, hingga kini sebanyak 84 unit rumah layak huni telah dibangun dan diserahkan kepada masyarakat nelayan, dilengkapi dengan fasilitas air bersih dan lingkungan tertata. Pemerintah juga membangun jalan, jembatan, serta sarana umum lainnya melalui kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Banten, Kementerian PUPR, Kementerian LHK, dan program CSR dari sektor swasta.

Bupati Tangerang, Maesyal Rasyid, menjelaskan penanaman Mangrove di Desa Ketapang yang dilakukan sejak tahun 2018 lalu.–(foto: prokopim)

“Program penataan pesisir Ketapang juga berdampak positif terhadap ekonomi masyarakat. Para nelayan kini tidak hanya bergantung pada hasil tangkapan ikan, tetapi juga mengembangkan usaha olahan hasil laut seperti bakso ikan, kerupuk udang, dan berbagai produk UMKM yang dikelola istri-istri nelayan,” imbuhnya.

Menurutnya, kawasan Ketapang Urban Aquaculture (KUA) kini tidak hanya berfungsi sebagai kawasan konservasi dan studi lingkungan, tetapi juga berkembang menjadi destinasi wisata mangrove yang ramai dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara.

“Banyak masyarakat dari dalam maupun luar daerah yang datang ke Ketapang untuk berwisata sambil menikmati hasil olahan laut buatan warga setempat,” ujarnya.

Bupati Maesyal Rasyid juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah pusat atas perhatian dan dukungan terhadap pembangunan kawasan pesisir Tangerang.

“Terima kasih kepada Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden, Menteri Lingkungan Hidup dan seluruh jajarannya. Kunjungan ini menjadi bukti nyata perhatian pemerintah pusat terhadap pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat pesisir,” pungkasnya.

Sementara itu, Menteri LHK Hanif Faisol Nurofiq dalam sambutannya menegaskan bahwa Indonesia memiliki kawasan mangrove terluas di dunia yang harus terus dijaga dan dipulihkan.

“Indonesia memiliki sekitar 23 persen ekosistem mangrove dunia. Potensi karbon dari mangrove di Indonesia mencapai hampir 4 juta ton CO₂ ekuivalen,” ujarnya.

Hanif menjelaskan, pemerintah menargetkan pemulihan sekitar 750 ribu hektare lahan mangrove yang kini telah beralih fungsi. Wapres Gibran, kata dia, juga meminta agar segera disiapkan mekanisme pendanaan yang jelas untuk mendukung rehabilitasi kawasan tersebut.

“Bapak Wakil Presiden mengarahkan agar mekanisme pendanaan rehabilitasi kawasan mangrove segera disiapkan dengan cermat,” katanya.

Hanif menegaskan, mangrove memiliki fungsi vital bagi lingkungan, ekonomi, dan mitigasi perubahan iklim. Karena itu, pemerintah berkomitmen menangani persoalan alih fungsi lahan secara serius dan berkelanjutan.

“Beliau (Wapres) menegaskan bahwa seluruh kawasan mangrove di pesisir harus dikelola secara berkelanjutan, terutama di Pantai Utara Jawa (Pantura) yang banyak mengalami kerusakan dan kehilangan ekosistem mangrove,” ucap Hanif.

Dalam kesempatan tersebut, Wapres Gibran juga berdialog dengan para aktivis lingkungan dan masyarakat pesisir, serta menyampaikan apresiasinya terhadap berbagai upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan di Kabupaten Tangerang.

“Terima kasih kepada Bapak Bupati dan masyarakat Kabupaten Tangerang yang telah menjaga kawasan mangrove tetap lestari dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan warga,” kata Gibran.

Kawasan mangrove Desa Ketapang, Kecamatan Mauk,  kini memiliki 16 jenis tanaman mangrove yang tumbuh dan dikelola masyarakat pesisir. Keberadaan ekosistem ini tidak hanya memberikan manfaat ekologis, tetapi juga menjadi sumber ekonomi baru bagi warga sekitar.--(red)

Pos terkait