Banten Hasilkan 8.126 Ton Sampah per Hari, Gubernur Andra Soni Dorong Pengelolaan Modern

Banten Hasilkan 8.126 Ton Sampah per Hari, Gubernur Andra Soni Dorong Pengelolaan Modern

Tangerang Selatan, BantenGate.id — Gubernur Banten Andra Soni memaparkan bahwa Provinsi Banten tengah menghadapi tantangan berat dalam pengelolaan sampah. Setiap hari, wilayah ini menghasilkan sekitar 8.126 ton sampah, namun hanya 13,4 persen atau sekitar 1.092 ton yang mampu dikelola secara optimal. Kondisi ini menunjukkan perlunya perubahan besar dalam sistem penanganan sampah di tengah pesatnya pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi.

Bacaan Lainnya

Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur saat meresmikan Material Recovery Facility (MRF) milik PT Jaya Real Property Tbk Bintaro Jaya di Kota Tangerang Selatan, Rabu (26/11/2025). Fasilitas ini digadang menjadi contoh keterlibatan sektor swasta dalam mendukung pengelolaan sampah modern.

Gubernur Andra mengungkapkan bahwa lebih dari 3.771 ton sampah setiap hari masih berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dengan metode open dumping, yang rentan menimbulkan pencemaran lingkungan. Sebagian lainnya dibakar maupun dibuang secara ilegal.

“Karena itu, sistem pengelolaan sampah yang modern dan berbasis ekonomi sirkular menjadi keharusan,” tegasnya.

Gubernur memberikan apresiasi kepada Bintaro Jaya atas pembangunan fasilitas MRF yang dinilai menjadi tonggak penting dalam keterlibatan pihak swasta.

“Fasilitas ini bukan hanya memilah dan memproses sampah menjadi material bernilai ekonomi, tetapi juga menegaskan peran swasta dalam mendorong transformasi menuju zero waste lifestyle.  Ia berharap keberadaan MRF ini dapat menginspirasi kawasan lain di Banten.” kata Andra Soni.

MRF yang berdiri di atas lahan 1,4 hektare ini dirancang mengolah hingga 60 ton sampah per hari. Melalui pemilahan sampah organik dan anorganik, pengolahan dilakukan secara mandiri maupun bekerja sama dengan pihak ketiga.

Wakil Direktur Utama PT Jaya Real Property Tbk, Sutopo Kristanto, menyatakan bahwa MRF ini dirancang untuk menciptakan kawasan Bintaro Jaya dengan konsep zero waste.

“Tidak ada pembuangan ke TPA, tidak ada sampah yang menginap di fasilitas ini,” ujarnya.

Fasilitas ini menggunakan peralatan produksi lokal Banten seperti mesin pilah, mesin cacah, mesin pres, hingga mesin pirolisis, serta menyerap hingga 100 tenaga kerja lokal.

Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, mengakui bahwa pengelolaan sampah menjadi tantangan besar seiring meningkatnya penduduk, sementara kapasitas TPA sangat terbatas. Karena itu, ia menilai kolaborasi multipihak sangat dibutuhkan.

“Penanganan sampah tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Diperlukan partisipasi masyarakat dan dukungan sektor swasta,” ucapnya.

Dengan hadirnya MRF Bintaro Jaya, Pemerintah Provinsi Banten berharap dapat mempercepat upaya memperbaiki kualitas lingkungan sekaligus mengembangkan ekonomi sirkular di tingkat daerah.--(red)

Pos terkait