Lebak, BantenGate.id — Suasana hangat dan penuh kebersamaan mewarnai pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-41 tingkat Kabupaten Lebak yang digelar sejak 3 – 5 Desember 2025. Tak hanya semarak oleh lantunan ayat-ayat suci, kegiatan ini juga diramaikan dengan aksi kepedulian warga Jaura Palaton, RW 12 dan RW 17, Kelurahan Rangkasbitung, yang membuka Warung Amal siang dan malam selama lima hari penyelenggaraan MTQ.
Kecamatan Rangkasbitung selaku tuan rumah menggelar berbagai kategori lomba, termasuk di Masjid Al Muhajirin Jaura Palaton yang menjadi lokasi tiga cabang MTQ: Qiraat Sab’ah Mujawwad, Qiraat Sab’ah Muratal Remaja, dan Qiraat Sab’ah Muratal Dewasa. Seluruh rangkaian lomba di lokasi tersebut berlangsung sukses hingga hari penutupan, Jumat (5/12/2025).
Inisiatif warga membuka Warung Amal berawal dari semangat untuk memberikan dukungan kepada para kafilah, panitia, dewan hakim, hingga pengunjung yang datang silih berganti. Warung ini menyediakan aneka hidangan, minuman hangat, dan makanan ringan secara sukarela, tanpa mematok harga. Semua dikelola secara swadaya, dengan bahan-bahan yang dikumpulkan dari donasi warga.
Dari pagi hingga larut malam, aroma makanan dari dapur kecil para ibu RW 12 dan RW 17 menjadi penguat energi bagi para peserta lomba yang seharian menampilkan kemampuan terbaik mereka membaca ayat suci. Sementara itu, para pemuda berjaga dan membantu mengatur alur pengunjung yang ingin menikmati sajian gratis bernilai pahala itu.
Pengurus DKM Al Muhajirin menyampaikan apresiasi yang mendalam atas keterlibatan warga sekitar yang telah bekerja tanpa pamrih demi kelancaran MTQ ke-41.
“Alhamdulillah, kami bersyukur dan berterima kasih kepada warga RW 12 dan RW 17 yang telah menyiapkan Warung Amal dan menu hidangan selama kegiatan berlangsung. Semoga segala kebaikan, tenaga, pikiran, dan kontribusi yang diberikan menjadi amal ibadah dan mendapat balasan terbaik dari Allah SWT,” kata H.Maman, warga Palaton yang akrab disapa Amang.
Semangat gotong royong ini menjadi wajah indah MTQ, menunjukkan bahwa kecintaan kepada Al-Qur’an tak hanya diwujudkan melalui suara merdu para qori dan qoriah, tetapi juga lewat kepedulian dan pelayanan tulus masyarakat.
Bagi banyak peserta, keberadaan Warung Amal terasa seperti rumah kedua. Ada yang datang untuk sekadar minum teh hangat sebelum tampil, ada pula yang menikmati hidangan bersama rombongan setelah lomba selesai. Para panitia pun menganggap warung ini sebagai tempat penghilang lelah dan ruang silaturahmi antarkecamatan.
Tidak sedikit warga yang menyampaikan bahwa kegiatan ini menumbuhkan kembali budaya kebersamaan di Jaura Palaton. Anak muda, ibu-ibu, hingga para sesepuh bekerja bersama dengan penuh kegembiraan.
Lewat inisiatif sederhana ini, warga Jaura Palaton menunjukkan bahwa MTQ bukan sekadar ajang perlombaan membaca Al-Qur’an, tetapi juga ruang untuk mempererat persaudaraan dan menumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan. MTQ ke-41 pun tidak hanya meninggalkan prestasi bagi para peserta, tetapi juga meninggalkan cerita indah tentang solidaritas dan kepedulian warga yang akan selalu dikenang.–( red)








