Lebak, Bantengate.id – Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) menggelar peringatan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) di Lapangan Desa Guradog, Kecamatan Curugbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada Sabtu (9/8/2025).
Acara tersebut dihadiri sejumlah pejabat penting, di antaranya Gubernur Banten Andra Soni, Wakil Bupati Lebak Amir Hamzah, Ketua Komisi III DPRD Lebak Junaedi Ibnu Jarta, Wakil Ketua III DPRD Lebak Muhammad Agil Zulfikar, Kepala Dinas Pariwisata Lebak Imam Rismahayadin, Kapolres Lebak AKBP Herfio Zaky, mantan Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi, Bendahara BPP GAPENSI Pusat Moch. Nabil Jayabaya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) AMAN Rukka Sombolinggi, tamu undangan dari beberapa negara, serta perwakilan aliansi jurnalis adat se-Indonesia.
Ketua Kasepuhan Adat Guradog, H. Rahmat, menyampaikan rasa bangga karena HIMAS 2025 dapat dilaksanakan di Guradog. Menurutnya, ini merupakan kehormatan besar bagi para pemangku Adat Rengkong Guradog.
“Kami, Kasepuhan dan Masyarakat Adat Rengkong Guradog, berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan acara ini. Apresiasi setinggi-tingginya saya sampaikan kepada para tamu undangan yang telah hadir,” ujarnya.
Rahmat menambahkan, AMAN bertujuan memperkokoh silaturahmi antar masyarakat adat di seluruh dunia. Sejak dahulu, masyarakat adat teguh memegang aturan warisan leluhur.
“Mayoritas masyarakat adat di Guradog adalah petani yang mengelola lahan tanah adat secara turun-temurun. Dari dulu hingga kini, kami mampu menjaga ketahanan pangan melalui pengelolaan lahan yang bijak. Kami berkomitmen mempertahankan swasembada pangan melalui adat,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa masyarakat adat Guradog hingga kini tetap menjaga aturan adat yang memperkuat persatuan bangsa, serta berharap Undang-Undang Adat segera disahkan sebagai payung hukum yang jelas.
Di kesempatan yang sama, Sekjen AMAN Rukka Sombolinggi menegaskan bahwa meski di beberapa wilayah masyarakat adat menghadapi tekanan, pihaknya akan terus berjuang melestarikannya.
“AMAN, melalui kepemimpinan perempuan di semua regional, akan terus mempertahankan kedaulatan masyarakat adat di Indonesia. Kami juga mendorong percepatan pengesahan Undang-Undang Adat,” tegasnya.
Rukka menambahkan, AMAN turut bekerja sama dengan jurnalis adat dari berbagai daerah untuk mempublikasikan kekayaan adat dengan sumber informasi yang valid.
Sementara itu, Gubernur Banten Andra Soni menyatakan dukungannya terhadap cita-cita masyarakat adat.
“Jika Undang-Undang Adat telah terbentuk, saya akan mengimplementasikannya sesuai aturan. Saya mendukung penuh perjuangan masyarakat adat demi terwujudnya regulasi ini,” tandasnya. (sunarya)








