LEBAK, BANTENGATE.ID— Angin puting beliung disertai hujan deras sekitar pukul 16.30 WIB, Senin (9/5/2022), menghantam Kampung Dederan dan Kampung Lebak Siuh, RT 008/004, Desa Gunungkencana, Kecamatan Gunungkencana, Kabupaten Lebak, Banten.
Angin puting beliung yang kali pertama terjadi di wilayah ini, cukup membuat warga panik dan berlarian keluar rumah sambil melantunkan takbir.
Beberapa bangunan bagian atap rumah penduduk dan beberapa pohon terbang di sapu angin kencang. Bersyukurnya, dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa manusia.
Namun sejumlah rumah penduduk hancur, gedung PGRI Gunungkencana roboh bagian atap, Puskesmas Gunungkencana, SDN 1 Gunungkencana, Majlis Taklim Miftahul Jannah, rusak parah.
Camat Gunungkencana, Firman Arif Hidayat, yang dihubungi bantengate, melalui sambungan selular, data sementara yang dihimpun Tim Terpadu Penanggulangan bencana Kecamatan Gunungkencana (Aparat Kecamatan, Polres, Polsek, Koramil Gunungkencana dan relawan lainya), hingga pukul 18.05 WIB, jumlah rumah penduduk yang rusak akibat amukan angin puting beliung; di Kampung Dederan, sebanyak 54 rumah dan di Kampung Lebak Siuh, sebanyak 34 rumah.
Tim Terpadu, setelah angin puting beliung “lenyap” berjibaku membantu mengevakuasi barang dan peralatan rumah tangga dan memberikan bantuan kepada warga.
Sekretaris Daerah Kabupaten Lebak, Budi Santoso, yang dihubungi bantengate.id, menyatakan turut prihatin dan bela sungkawa atas terjadinya bencana angin puting beliung yang menimpa rumah penduduk di wilayah Kecamatan Gunungkencana.
“Sesuai arahan ibu Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, saya tadi sore sudah meminta kepada BPBD Lebak dan Dinas Sosial Kabupaten Lebak, untuk segera terjun kelokasi lokasi dan berkoordinasi dengan pihak Forkopimcam untuk melakukan asesmen lapangan dan mengambil tindakan kedaruratan yg dibutuhkan segera,” kata Sekda, Budi Santoso, melalui sambungan selular.
Selain itu, kata Budi Santoso, saya juga sudah memerintahkan untuk membawa bantuan terutama makanan dan minuman. Jangan sampai ada warga terdampak yang kekurangan makanan. Adapun kebutuhan lain, bisa menyusul besok.—(dimas)