Lebak, BantenGate.id – Puluhan mahasiswa Universitas Setia Budhi Rangkasbitung (USBR) yang tergabung diprogram Bakti Karya Mahasiswa (BKM) Tematik SEHAT (sinergi, edukatif, humanis, adaptif, dan transformatif melakukan survei potensi desa di Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten.
Kegiatan ini dipimpin oleh Ketua Kelompok 10, Najwa Wibawa Kusuma, dan berfokus pada pemetaan potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta sektor lainnya yang terdampak pembangunan Waduk Karian.
Dalam survei tersebut, para mahasiswa menyusuri bantaran Sungai Ciberang, yang kini terhubung langsung dengan Waduk Karian. Hasil pemetaan menunjukkan adanya peluang besar di sektor perikanan dan pertanian. “Kami menemukan beberapa UMKM berbasis olahan ikan air tawar serta usaha pertanian skala mikro yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan,” ujar Najwa, di Rangkasbitung, Kamis, 17 Juli 2025.
Menurutnya, keberadaan Waduk Karian tidak hanya meningkatkan debit dan kualitas air sungai, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Air yang lebih melimpah dan lahan yang semakin subur mendorong masyarakat untuk memperluas usaha tani dan perikanan.
Tak hanya aspek ekonomi, tim BKM juga menyoroti potensi pengembangan sektor pariwisata. Sungai Ciberang dinilai layak dijadikan destinasi wisata alam dengan konsep ekowisata dan olahraga air sederhana seperti perahu rakit atau tubing. Selain itu, keberadaan makam tua dan situs keagamaan di sepanjang bantaran sungai membuka kemungkinan pengembangan wisata religi dan ziarah.
Sebagai bentuk tindak lanjut, kelompok BKM Universitas Setia Budhi Rangkasbitung merancang beberapa program lanjutan, di antaranya:
1.Pendampingan UMKM melalui pelatihan produk, manajemen usaha, dan pemasaran digital.
2.Kajian kelayakan wisata yang melibatkan pemerintah desa dan Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak.
3.Pemetaan kondisi lingkungan, termasuk survei kualitas air untuk menjaga ekosistem sungai tetap lestari.
Dengan pendekatan kolaboratif bersama pemerintah dan masyarakat, para mahasiswa berharap hasil survei ini dapat menjadi langkah awal pengembangan desa yang berkelanjutan dan berbasis potensi lokal.–(rdwan)