Bupati Lebak Hasbi Jayabaya, Dorong Penguatan Literasi untuk Tekan Angka Buta Aksara

Bupati Lebak, Hasbi Jayabaya, saat meninjau pameran di acara penguatan literasi.--(foto: ist)

Lebak, BantenGate.id– Bupati Lebak Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menekan angka buta aksara yang masih mencapai 2,28 persen dari total populasi sekitar 1,5 juta jiwa. Menurutnya, peningkatan budaya literasi merupakan langkah strategis untuk membangun kualitas sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.

Bacaan Lainnya

“Kita ingin masyarakat Lebak tidak hanya gemar membaca, tetapi juga gemar menulis. Karena membaca dan menulis adalah dasar untuk melatih ketajaman berpikir dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar,” kata Hasbi saat membuka Festival Literasi Kabupaten Lebak 2025 di Rangkasbitung, Senin petang (10/11/2025).

Festival Literasi Kabupaten Lebak 2025 dibuka secara resmi oleh Bupati Hasbi sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Lebak ke-197. Kegiatan ini dihadiri oleh para budayawan, pegiat literasi, pelajar, serta tokoh masyarakat dari berbagai daerah, baik tingkat kabupaten maupun nasional.

Dalam sambutannya, Bupati Hasbi menyoroti tantangan yang dihadapi masyarakat di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital. Ia menilai, penggunaan gawai tanpa pendampingan dapat berdampak negatif terhadap perilaku sosial anak-anak.

“Anak-anak sekarang sudah terbiasa dengan handphone sejak usia dini. Kalau tidak dibimbing orang tua, bisa jadi mereka terlalu fokus pada gadget dan kehilangan kemampuan bersosialisasi,” ujarnya.

Bupati juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam menyeimbangkan antara dunia digital dan kehidupan sosial anak.

“Anak-anak perlu dikenalkan pada lingkungan sekitar, bermain dengan teman-temannya, agar tumbuh menjadi pribadi yang sehat dan kreatif. Literasi bukan hanya soal membaca buku, tapi juga memahami kehidupan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusar) Kabupaten Lebak, Robert Candra, menjelaskan bahwa Festival Literasi ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan literasi yang telah digelar sejak Januari hingga November 2025.

“Kami menggelar berbagai kegiatan seperti lomba baca puisi, menulis esai, bedah buku, hingga pelatihan literasi digital. Semua kegiatan ini bertujuan untuk menggelorakan semangat literasi di tengah masyarakat Lebak,” ujar Robert.

Ia menambahkan, Pemkab Lebak melalui Dispusar terus memperluas jangkauan layanan literasi hingga ke pelosok daerah melalui perpustakaan keliling dan kerja sama dengan sekolah serta komunitas literasi lokal.

“Kami ingin literasi tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi menjadi budaya yang melekat dalam kehidupan masyarakat,” katanya.

Festival Literasi Kabupaten Lebak 2025 juga menjadi ajang bagi pelajar untuk menyalurkan minat dan bakat di bidang literasi. Salah satu peserta, Aura Suryaputri, siswi kelas XI SMKN 1 Rangkasbitung, mengaku senang bisa mengikuti kegiatan tersebut.

“Festival ini menambah pengalaman dan pengetahuan saya tentang dunia baca tulis. Saya berharap kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan setiap tahun,” ucap Aura.

Selain berbagai lomba dan pameran buku, festival ini juga diisi dengan diskusi literasi bersama penulis dan pegiat literasi nasional. Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan semakin menyadari pentingnya membaca dan menulis sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.–(red)

Pos terkait