Bupati Tangerang Tegaskan Penanganan TBC Harus Jadi Tanggung Jawab Bersama

Bupati Tangerang Tegaskan Penanganan TBC Harus Jadi Tanggung Jawab Bersama

Tangerang, BantenGate.id– Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid menegaskan bahwa penanganan Tuberkulosis (TBC) merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. Hal tersebut disampaikannya saat membuka kegiatan Penguatan Desa Siaga TBC dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-61 di Gedung Serba Guna (GSG) Puspemkab Tangerang, Senin (24/11/25).

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Bupati Maesyal menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menekan penyebaran TBC yang hingga kini masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat.

“Bagi seluruh pemangku kepentingan, pahami peran masing-masing, pertegas komitmen, dan terus kawal penguatan Desa Siaga TBC hingga berdampak nyata terhadap penurunan kasus,” ujarnya.

Bupati mengungkapkan bahwa estimasi kasus TBC di Kabupaten Tangerang pada tahun 2024 mencapai 13.625 kasus. Dari jumlah tersebut, capaian penemuan kasus mencapai 12.391 atau sekitar 90,9 persen. Meski angkanya cukup tinggi, upaya penemuan kasus aktif dan pencegahan terus dilakukan untuk menekan tren tersebut.

Ia juga menegaskan pentingnya pendataan ulang masyarakat untuk menjamin ketepatan data. Data yang valid dibutuhkan untuk menyusun langkah strategis, termasuk sosialisasi, skrining, serta deteksi dini guna memastikan pasien segera mendapatkan pengobatan yang optimal.

“Tugas kesehatan adalah tanggung jawab kita semua. Pemdes bersama kader, dengan arahan camat dan pimpinan Puskesmas, harus mendata ulang masyarakat, memastikan akurasi data, lalu menjalankan sosialisasi secara menyeluruh,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Maesyal menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Tangerang telah mengalokasikan sekitar 25 persen APBD untuk sektor kesehatan. Sebagian anggaran tersebut diarahkan secara khusus untuk memperkuat program eliminasi TBC di daerah.

Ia juga merinci enam strategi nasional eliminasi TBC yang menjadi pedoman pelaksanaan program di daerah, yaitu:Penguatan kepemimpinan dan komitmen pemerintah, Peningkatan layanan kesehatan bermutu, Optimalisasi pencegahan dan pengobatan, Pemanfaatan riset dan teknologi, Pelibatan multisektor, serta Penguatan manajemen program.

“Semua strategi ini saling berkaitan dan membutuhkan implementasi yang konsisten di daerah,” ujarnya.

Sejalan dengan strategi nasional, Pemkab Tangerang terus menggencarkan inovasi daerah dalam penanganan TBC. Beberapa program unggulan yang berjalan saat ini antara lain: Desa Siaga TBC sebagai ujung tombak percepatan eliminasi dari tingkat desa, Program Siaga Dengan Tepat (Investigasi Advokasi Cegah dengan Terapi Pencegahan TBC), Skrining TBC Sekolah (Situbers) yang menyasar lingkungan pendidikan untuk deteksi dini.

Upaya ini diharapkan mampu memperluas jangkauan skrining dan mendorong masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan diri maupun lingkungan.

Dalam acara tersebut, salah satu pasien TBC yang tengah menjalani pengobatan di RSUD Balaraja, Siti Hamidah, turut membagikan pengalamannya. Ia telah menjalani pengobatan selama 15 bulan dan merasa sangat terbantu oleh pendampingan intensif dari pihak rumah sakit dan Puskesmas.

“Saya mendapat pendampingan dari rumah sakit dan juga Puskesmas. Saya didampingi agar tetap teratur minum obat dalam masa pengobatan,” tuturnya.

Ia berharap pendampingan seperti itu terus diperkuat sehingga pasien TBC tidak takut berobat dan dapat menyelesaikan pengobatan tepat waktu. Selain itu, ia mengajak masyarakat untuk lebih peduli pada kesehatan lingkungan agar penyebaran TBC dapat ditekan.–(red)

Pos terkait