Serang, BantenGate.id– Gubernur Banten Andra Soni menegaskan komitmennya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan mendorong pemerataan tenaga kesehatan (nakes) dan dokter di seluruh wilayah Provinsi Banten. Langkah ini dilakukan agar pelayanan kesehatan bisa lebih adil, terjangkau, dan merata bagi masyarakat, khususnya di wilayah barat dan selatan Banten yang masih tergolong daerah 3T.
“Saat ini sebaran dokter dan nakes lebih banyak di wilayah Tangerang Raya, sementara untuk wilayah selatan dan barat masih mengalami kekurangan, terutama di wilayah kategori 3T,” ujar Andra Soni usai berdiskusi dengan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) se-Banten, jajaran pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banten, serta Dekan Fakultas Kedokteran Untirta Serang, Omat Rachmat, Rabu (3/9/2025).
Menurut Andra, meski jumlah dokter dan tenaga kesehatan di Banten sudah cukup, distribusinya masih timpang. Dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, kebutuhan layanan kesehatan juga semakin tinggi. Karena itu, Pemprov Banten membutuhkan masukan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, organisasi profesi, perguruan tinggi, hingga pengelola rumah sakit swasta untuk merumuskan solusi jangka pendek maupun panjang.
Kepala Dinas Kesehatan Banten, Ati Pramudji Hastuti, menyebut pertemuan ini menjadi langkah awal dalam menyerap aspirasi dan persoalan kesehatan di daerah. Ia mengatakan, ada dua strategi yang akan ditempuh.
“Untuk jangka pendek, kita akan mengembangkan tenaga kesehatan khusus untuk pemenuhan sembilan kebutuhan di Puskesmas wilayah barat dan selatan. Kita juga akan menjajaki outsourcing tenaga kesehatan, khususnya dokter, sehingga tidak perlu lagi melakukan perekrutan,” kata Ati.
Sementara untuk jangka panjang, lanjut Ati, Pemprov Banten menyiapkan program beasiswa berjenjang bagi nakes. Skemanya, tenaga kesehatan akan disekolahkan menjadi dokter umum, dokter umum menjadi dokter spesialis, hingga dokter spesialis melanjutkan pendidikan menjadi subspesialis.
Program ini, kata Ati, memerlukan dukungan perguruan tinggi penyelenggara pendidikan kedokteran, seperti Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), UIN Syarif Hidayatullah, Universitas Muhammadiyah Hamka (Uhamka), Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), dan Universitas Pelita Harapan (UPH).
Ketua IDI Provinsi Banten, Muhammad Rifki, menyambut positif inisiatif tersebut. Ia menegaskan, IDI Banten siap mendukung langkah Pemprov Banten dalam pemerataan tenaga kesehatan. “Kami akan support terhadap berbagai program Bapak Gubernur Banten,” ujar Rifki.–(red)