Guru MGMP Fisika Kabupaten Lebak Gelar Pelatihan Efektivitas PTMT

LEBAK, BANTENGATE.ID–Para guru mata pelajaran (MGMP) Fisika, di Kabupaten Lebak, Bante, menggelar pelatihan dalam upaya  lebih siap menghadapi pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT), musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) Fisika kabupaten Lebak menggelar pelatihan, di ruang rapat SMAN2 Rangkasbitung, Jumat (8/20/2021).

Bacaan Lainnya

Ketua MGMP Fisika kabupaten Lebak, Bambang Kriswahyudi, M.Pd, mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai pembekalan bagi guru fisika di Kabupaten Lebak agar sukses dalam menjalankan PTMT.

“Acara ini sangat penting dalam menyiapkan strategi untuk PTMT. Dengan perkembangan kasus Covid-19 yang semakin membaik, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan yang membolehkan PTMT. Untuk itu, perlu ada strategi bagi guru agar PTMT berjalan sukses,”kata Bambang.

Menurut Bambang, MGMP sudah empat kali melaksanakan MGMP secara daring. Hari ini dilaksanakanmelaksanakan MGMP dengan tatap muka agar pelatihan semakin efektif dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Dalam kegiatan MGMP  menghadirkan, Solihin, M.Pd,M.Si,sebagai pembicara. Pengawas sekolah ini memaparkan beberapa pilihan yang bisa dipakai saat pembelajaran selama pandemi dalam pemaparan sesi materi pembekalan.

Menurut Solihin, ada  empat strategi untuk PTMT agar waktunya lebih efisien yaitu dengan praktik, diskusi, refleksi, dan umpan balik. Strategi manapun yang dipilih harus memfasilitasi kebutuhan belajar siswa.

Blended learningpunya kelebihan yaitu siswa bisa belajar secara mandiri. Selain itu, mereka belajar sesuai gaya belajarnya. Walaupun demikian, blended learningjuga punya tantangan terutama ketersediaan akses internet.

Pemateri juga mengingatkan bahwa terpenting adalah menyelamatkan siswa. “Materi pembelajaran nomor sekian. Terpenting jaga keselamatan siswa. Mulai berikan kepercayaan anak bisa belajar secara mandiri,” pungkasnya.

Dalam pelatihan itu, ada juga sesi berbagi dengan guru penggerak. Sebagai pembicara Rahmat S.Si.T., M,M.Pd yang berbagi pengalaman sebagai guru penggerak angkatan 2.

“Inti dari guru penggerak adalah implementasi filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Bahwa, dalam mengajar, guru harus berpusat pada siswa. Gerakan guru penggerak mewujudkan pelajar berkarakter Pancasila,” ujarnya.–(padil)

Pos terkait