Tangerang, Bantengate.id —Pemerintah Kabupaten Tangerang, meluncurkan program Sekolah Swasta Gratis jenjang SD dan SMP swasta. Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) bersama Satuan Pendidikan Swasta Penyelenggara Sekolah Gratis, di Gedung Serba Guna (GSG) Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Rabu (2/7/2024). Program sekolah gratis ini merupakan yang pertama di Indonesia.
Dalam sambutannya, Bupati menyebut momen ini sebagai hari bersejarah bagi dunia pendidikan di Kabupaten Tangerang. Program ini dinilai sebagai langkah strategis yang membawa angin segar bagi masa depan pendidikan, khususnya bagi keluarga yang selama ini mengandalkan sekolah swasta karena keterbatasan daya tampung sekolah negeri.
“Penandatanganan ini adalah tonggak awal dimulainya program sekolah gratis secara bertahap mulai tahun ini. Sebanyak 51 SD swasta dengan 15.000 siswa dan 128 SMP swasta dengan 33.000 siswa kini resmi menikmati fasilitas pendidikan tanpa biaya,” ujar Bupati Maesyal Rasyid.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa seluruh SD dan SMP swasta di Kabupaten Tangerang ditargetkan sudah digratiskan paling lambat pada tahun 2027. Tujuan utamanya: memastikan tidak ada satu pun anak di Kabupaten Tangerang yang putus sekolah karena faktor biaya.
“Ini adalah komitmen kami untuk menciptakan keadilan akses pendidikan. Dengan pemerataan pendidikan, kami berharap kualitas SDM meningkat dan anak-anak kita siap bersaing serta berkontribusi dalam pembangunan daerah dan bangsa,” tambahnya, mengaitkan program ini dengan visi besar Asta Cita Presiden Prabowo.
Program ini juga mendapat pujian tinggi dari pemerintah pusat. Direktur Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan RI, Dr. H. Khamim, menyebut langkah Kabupaten Tangerang sebagai gebrakan luar biasa.
“Setahu saya, ini yang pertama di Indonesia. Kabupaten Tangerang telah menjadi pionir dalam menghadirkan pendidikan gratis untuk sekolah swasta. Ini akan meningkatkan angka partisipasi pendidikan secara signifikan dan menjadi role model nasional,” ujarnya.
Selain sebagai bentuk kepedulian, program ini juga menjadi bukti nyata bahwa pemerintah daerah mampu hadir langsung menyelesaikan persoalan klasik dunia pendidikan: akses dan biaya. Seluruh pendanaan akan difokuskan untuk membantu siswa-siswi di satuan pendidikan swasta yang telah bekerja sama dengan pemerintah.–(adpim/dimas)
