Tangerang, BantenGate.id–Sebuah pencapaian membanggakan kembali ditorehkan Kabupaten Tangerang di ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXII Tingkat Provinsi Banten Tahun 2025. Untuk keempat kalinya secara berturut-turut, Kabupaten Tangerang berhasil meraih juara umum, menciptakan sejarah “quatrik” yang penuh makna dan inspirasi bagi masyarakat.
Prestasi ini diumumkan dalam prosesi penutupan MTQ yang berlangsung pada Selasa malam, 29 April 2025, di Alun-Alun Pemerintah Kabupaten Tangerang. Gubernur Banten Andra Soni secara langsung menyerahkan piala bergilir kepada Bupati Tangerang Maesyal Rasyid, sebagai simbol supremasi kafilah Kabupaten Tangerang yang kembali tampil sebagai yang terbaik.
“Alhamdulillah, kita kembali menjadi juara umum. Ini bukan sekadar kemenangan, melainkan hasil dari semangat, kerja keras, dan cinta terhadap Al-Qur’an yang tumbuh di hati masyarakat Kabupaten Tangerang,” ujar Maesal Rasyid dengan penuh syukur.
Bupati Tangernag, Maesal Rasyid, menyatakan, bahwa prestasi yang di raih adalah hasil dari pembinaan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) yang konsisten, serta sinergi dari berbagai elemen – mulai dari para qori dan qoriah, pembina, pelatih, hingga dukungan orang tua dan masyarakat luas. Ia menegaskan bahwa keberhasilan ini milik semua.
“Prestasi ini adalah milik masyarakat Tangerang. Terima kasih kepada semua pihak yang terus mendukung, mendoakan, dan memberi semangat, baik moral maupun material. Ini hasil kerja keras kita bersama,” ucapnya, tak kuasa menahan haru.
Pada MTQ XXII tahun ini, kafilah Kabupaten Tangerang tampil prima dan mengumpulkan 816 poin, mengungguli Kota Tangerang Selatan yang berada di posisi kedua dengan 664 poin, dan Kota Tangerang di posisi ketiga dengan 660 poin.
“Kami mohon maaf jika dalam pelaksanaan MTQ di Kabupaten Tangerang, ada kekurangan. Terima kasih atas kepercayaan menjadikan Kabupaten Tangerang sebagai tuan rumah. Mari kita terus gelorakan cinta Al-Qur’an di hati kita semua,” tutup Bupati Maesyal Rasyid.
Dengan torehan quatrik juara umum, Kabupaten Tangerang tak hanya menjadi yang terbaik di Banten, tetapi juga menjadi ikon kebangkitan nilai-nilai Qur’ani, yang akan terus menginspirasi dan menumbuhkan cahaya kebaikan bagi generasi yang akan datang.
Kompetisi Sepuluh Cabang
Kompetisi MTQ 2025 memperlombakan 10 cabang lomba, yang mencerminkan luasnya cakupan penguasaan ilmu Al-Qur’an. Cabang-cabang tersebut mencakup Seni Baca Al-Qur’an, Qira’at Al-Qur’an, Tafsir Al-Qur’an, Hafalan Al-Qur’an, Fahm Al-Qur’an, Syarh Al-Qur’an, Seni Kaligrafi, Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an, Hafalan Hadits, hingga Qira’atul Kutub.
MTQ ke 22 tingkat Provinsi Banten diikuti 8 kabupaten/kota; Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Serang, Kota Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak.
Setiap cabang memerlukan ketekunan, disiplin, dan pemahaman mendalam, yang tidak bisa diperoleh dalam waktu singkat. Maka tidak mengherankan jika keberhasilan Kabupaten Tangerang dalam menguasai seluruh cabang ini diapresiasi secara luas sebagai pencapaian luar biasa.
Gubernur Banten Andra Soni, dalam sambutanya saat penutupan perhelatan tersebut, menekankan bahwa MTQ bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan momen suci yang membawa semangat dakwah, syiar, dan pelestarian peradaban Islam.
“MTQ adalah sarana membentuk karakter umat, dari yang sempit menjadi terbuka, dari rutinitas menjadi pengabdian, dari hafalan menjadi pengamalan. Ini adalah fondasi spiritual dan sosial bagi pembangunan Banten,” ujar Gubernur.
Ia juga menegaskan bahwa nilai-nilai Al-Qur’an harus terus dijaga sebagai pedoman dalam setiap aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrawi. Karena itu, Gubernur mengajak masyarakat untuk menjadikan MTQ sebagai bagian dari gaya hidup religius yang membumi dan membangun.
Meski euforia kemenangan masih terasa, Gubernur Andra Soni mengingatkan para pemenang agar tidak larut dalam kegembiraan. Ia mengajak seluruh kafilah untuk bersiap menghadapi tantangan berikutnya di MTQ Tingkat Nasional.
“Perjalanan belum usai. Kita ingin Provinsi Banten bersinar di tingkat nasional. Untuk itu, teruslah berlatih, teruslah memperbaiki diri, dan jadikan prestasi hari ini sebagai motivasi untuk lebih baik lagi ke depan,” tegasnya.
Ia juga berpesan kepada LPTQ Provinsi Banten agar terus meningkatkan kualitas pembinaan dan memperkuat kesiapan para peserta untuk mengharumkan nama daerah di level nasional.
Penutupan MTQ ke-22 ini bukan hanya akhir dari rangkaian lomba, melainkan juga penanda kuatnya ikatan persaudaraan dan kebersamaan antar daerah. Suasana yang terbangun selama pelaksanaan MTQ, penuh semangat, kekeluargaan, dan religiositas, menjadi modal sosial berharga bagi pembangunan Banten ke depan.—(dimas/red)