Lebak, BantenGate.id – Ketua DPRD Kabupaten Lebak, Juwita Wulandari, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Puskesmas Mekarsari di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami KM 10, Desa Citeras, Kecamatan Rangkasbitung, Selasa (30/9/2025) sekitar pukul 09.30 WIB.
Kedatangan Juwita ke Puskesmas Mekarsari, sehubungan dengan beredarnya video yang viral di media sosial dan menyoroti dugaan lambannya pelayanan puskesmas pada Sabtu (27/9/2025).
Sebelum bertemu dengan Kepala Puskesmas, Juwita menyempatkan diri berbincang dengan beberapa pasien yang sedang menunggu giliran pelayanan. Hal itu dilakukan untuk mendengar langsung pengalaman sekaligus harapan masyarakat terkait layanan kesehatan di puskesmas tersebut.
Dalam sidak tersebut, Juwita mendapat penjelasan dari Kepala Puskesmas Mekarsari, Juanda dan memaparkan kronologis peristiwa yang memicu kritik publik. Ia menegaskan bahwa pihaknya sudah melakukan klarifikasi dan akan memperbaiki pelayanan agar kasus serupa tidak terulang kembali.
“Ketika ada masalah, kuncinya adalah komunikasi yang baik agar bisa diselesaikan dengan baik,” ujar Juwita. Ia juga menekankan pentingnya sikap ramah dan profesional seluruh petugas dalam melayani pasien.
Kasus tersebut dan vial di media sosial, berawal dari unggahan keluarga pasien asal Desa Mekarsari yang merasa pelayanan puskesmas lamban saat bayi mereka dalam kondisi darurat. Video tersebut memperlihatkan ambulans terparkir, sementara keluarga harus membawa bayi menggunakan sepeda motor ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung. Tragisnya, bayi yang diberi nama Dafa dinyatakan meninggal dunia setibanya di rumah sakit.
Peristiwa ini menuai kritik keras dari masyarakat dan warganet yang menuntut evaluasi menyeluruh terhadap standar pelayanan kesehatan di fasilitas publik, khususnya puskesmas.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Puskesmas Mekarsari, H. Juanda, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka. “Kami sangat menyesal atas kejadian ini. Semoga menjadi pelajaran berharga agar ke depan tidak terulang kembali. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan,” ujarnya.
Pihak keluarga korban, melalui ayah almarhum Dafa, juga berharap tidak ada lagi kasus serupa. “Jangan sampai ada kejadian seperti anak saya ke depannya,” ucapnya.—(hendrik)








