Tangerang, BantenGate.id— Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, melaksanakan panen raya cabai setan bersama Kelompok Tani Berenuk di Desa Kemuning, Kecamatan Legok, Kamis (20/11/25). Kegiatan ini menjadi salah satu upaya Pemkab Tangerang dalam memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Pada panen kali ini, jenis cabai yang dipanen adalah varietas Cabai Ori 212 atau dikenal sebagai cabai setan, yang populer karena produktivitasnya yang tinggi. Total hasil panen mencapai 6 kuintal. Lahan kelompok tani seluas 1,6 hektare tersebut terbagi ke dalam tiga blok, yang masing-masing dapat dipanen hingga empat kali dalam sebulan. Dengan demikian, Kelompok Tani Berenuk mampu melakukan 12 kali panen setiap bulan.
“Alhamdulillah, hari ini kita panen cabai Ori 212 sebanyak 6 kuintal. Dalam sebulan bisa 12 kali panen, dan satu kuintal cabai bisa dijual sekitar Rp6 juta. Jadi kalau 6 juta dikali 12 kali panen, totalnya Rp72 juta. Dengan anggota 18 orang, masing-masing petani bisa memperoleh pendapatan sekitar Rp4 juta per bulan,” ujar Bupati Maesyal Rasyid.
Ia menambahkan, pendapatan rutin tersebut sangat membantu para petani memenuhi kebutuhan sehari-hari sekaligus menyisihkan sebagian untuk modal tanam berikutnya. Penerapan pola tanam berkelanjutan membuat produktivitas lahan terus meningkat.
“Kelompok Tani ini mengolah lahan sekitar 1,6 hektare dengan pola tanam berkelanjutan. Jadi produktivitasnya semakin meningkat,” imbuhnya.
Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada Camat Legok, Kepala Desa Kemuning, dan para kepala desa lainnya yang telah mendukung kelompok tani, terutama dalam program ketahanan pangan daerah.
“Ini bagian dari implementasi program Presiden melalui Asta Cita, dan alhamdulillah telah memberikan kepastian nyata ketahanannya, sekaligus kepastian pendapatan bagi kelompok tani. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berkembang di desa-desa lain,” ucapnya.
Selain meningkatkan kesejahteraan, Bupati menilai produksi cabai secara masif juga efektif dalam membantu pengendalian inflasi daerah. Dengan kegiatan pertanian yang produktif, masyarakat tidak hanya memiliki pendapatan stabil, tetapi juga menjaga ketersediaan pangan di Kabupaten Tangerang.
“Di Kabupaten Tangerang, selain budidaya cabai, masyarakat juga mengembangkan komoditas lain seperti tomat, terong, jagung, serta ternak ikan lele dan nila,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Kemuning, Dadang, menjelaskan bahwa lahan cabai yang dibagi menjadi tiga blok memiliki masa tanam bervariasi antara 42 hingga 93 hari. Hingga saat ini, total produksi cabai yang dihasilkan telah mencapai lebih dari 6 ton.
“Selain itu, kelompok tani juga mampu memberikan tambahan pendapatan kepada ibu-ibu setempat hingga Rp60.000–Rp100.000 per kegiatan pemetikan cabai,” jelasnya.
Dadang menyampaikan terima kasih kepada Bupati Tangerang dan jajaran atas motivasi, pendampingan, serta bantuan yang diberikan kepada kelompok tani.
“Terima kasih kepada Bapak Bupati yang telah hadir dan menepati janji untuk melaksanakan panen raya bersama masyarakat. Ini menjadi motivasi besar bagi seluruh kelompok tani,” ujarnya.
Panen raya tersebut turut dihadiri Kepala Dinas Pertanian, Camat Legok, para kepala desa se-Kecamatan Legok, serta kelompok tani setempat.–(red)








