Pemkab Tanah Datar Genjot Produktivitas Pertanian Lewat Program Optimasi Lahan Sawah

Tanah Datar, Bantengate.id — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Datar melalui Dinas Pertanian terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian dan memperbaiki sistem irigasi sawah melalui Program Optimasi Lahan Sawah (Oplah) dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Bacaan Lainnya

Program tersebut bertujuan memperbaiki sistem pengairan dan menata lahan pertanian guna meningkatkan indeks pertanaman (IP) dan hasil produksi padi di seluruh kecamatan di Tanah Datar.

Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar, Sri Mulyani, SP, M.Si, menjelaskan bahwa pada tahun 2025 Kabupaten Tanah Datar mendapat alokasi kegiatan Oplah seluas 3.140 hektare, menjadikannya kabupaten dengan cakupan Oplah terbesar kedua di Provinsi Sumatera Barat.

“Kegiatan ini dilaksanakan dalam tiga tahap, melibatkan total 127 kelompok tani penerima manfaat. Tahap pertama seluas 675 hektare untuk 27 kelompok, tahap kedua 1.325 hektare untuk 54 kelompok tani, dan tahap ketiga 1.140 hektare untuk 46 kelompok,” ujar Sri Mulyani, Rabu (12/11/2025).

Sri Mulyani menambahkan, dari total luas 3.140 hektare tersebut, prioritas diberikan kepada lahan pertanian yang terdampak banjir bandang tahun lalu, terutama sawah dengan sumber air terbatas.

“Secara bertahap, irigasi yang rusak akibat bencana kita perbaiki melalui dana Oplah ini, sehingga lahan yang sebelumnya tidak produktif dapat kembali ditanami dan meningkatkan indeks pertanaman,” jelasnya.

Program Oplah ini mencakup dua jenis pekerjaan, yaitu pembangunan infrastruktur irigasi dan pengolahan lahan.

Untuk infrastruktur, kegiatan meliputi rehabilitasi irigasi tersier, pembangunan dam parit, pipanisasi, pompanisasi, hingga pembangunan embung. Adapun pengolahan lahan mencakup pembajakan sawah agar siap tanam.

Nilai kegiatan mencapai Rp5,5 juta per hektare, terdiri atas Rp4,6 juta untuk pembangunan infrastruktur dan Rp900 ribu untuk pengolahan lahan, dengan total anggaran sebesar Rp17,2 miliar.

Sri Mulyani menegaskan, pelaksanaan bantuan Oplah dilakukan secara swakelola oleh kelompok tani, dengan sistem pembayaran dua tahap — 70 persen pada tahap pertama dan 30 persen setelah pengerjaan kedua.

“Artinya, dana Oplah ini tidak hanya memperbaiki lahan, tetapi juga memberikan pekerjaan bagi petani itu sendiri dan masyarakat sekitar yang tidak memiliki pekerjaan tetap,” katanya.

Hingga saat ini, tahap pertama kegiatan telah selesai 100 persen, tahap kedua mencapai 80 persen, dan tahap ketiga sedang berjalan dengan target rampung pada November 2025.

Lebih lanjut, Dinas Pertanian Tanah Datar juga telah menyiapkan usulan lanjutan program Oplah seluas 2.500 hektare untuk tahun 2026. Pemerintah daerah masih membuka kesempatan bagi kelompok tani untuk mengajukan lokasi tambahan yang membutuhkan dukungan program serupa.

“Harapan kita, melalui program ini lahan pertanian di Tanah Datar semakin produktif, sistem irigasi lebih baik, dan kesejahteraan petani meningkat,” tutup Sri Mulyani.–(yen)

Pos terkait