Jakarta, BantenGate.id – Produk kerajinan asal Provinsi Banten semakin menunjukkan kualitasnya dan siap bersaing di pasar nasional maupun internasional. Hal itu ditegaskan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Banten, Tinawati Andra Soni, usai menghadiri pembukaan The Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) Oktober 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (2/10/2025).
Inacraft Oktober 2025 berlangsung pada 1–5 Oktober dengan mengusung tema “Craft, Culture, and Future.” Pameran dibuka langsung oleh Ketua Dekranas Selvi Gibran dan menghadirkan 975 stan yang menampilkan produk unggulan UMKM dari seluruh Indonesia.
Tinawati mengungkapkan, pada ajang pameran kerajinan terbesar di Asia Tenggara tersebut, Banten menampilkan sejumlah produk unggulan. Di antaranya wastra Banten berupa fashion berbahan tenun Baduy, rajutan, sulaman, serta batu akik. Menurutnya, seluruh produk yang dipamerkan sudah melalui kurasi dari Dekranas sehingga memiliki mutu tinggi dan layak untuk pasar ekspor.
“Setiap produk yang dipamerkan sudah melalui kurasi dari Dekranas, sehingga memiliki kualitas tinggi. Ini bisa menjadi contoh dan inspirasi untuk terus dikembangkan,” ujar Tinawati.
Tinawati menambahkan, Dekranasda Provinsi Banten terus berupaya meningkatkan kapasitas para perajin melalui pembinaan, pelatihan berkelanjutan, hingga dukungan permodalan. Selain itu, pihaknya juga mendorong generasi muda untuk terlibat dalam industri kerajinan sebagaimana arahan Ketua Umum Dekranas, Selvi Gibran.
“Partisipasi generasi muda penting agar produk UMKM kita semakin inovatif dan mampu bersaing di pasar ekspor,” jelasnya.
Melalui keikutsertaan di Inacraft, Tinawati berharap produk kerajinan Banten semakin dikenal luas serta menjadi tolok ukur pengembangan kerajinan lokal yang berkelanjutan. “Semoga ajang seperti ini bisa terus berlanjut dan memberi manfaat besar, bukan hanya bagi pelaku usaha, tetapi juga masyarakat luas,” katanya.
Kepala Bidang Industri pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemprov Banten, Iwan Hermawan, menambahkan bahwa produk kerajinan Banten, khususnya wastra tenun Baduy, kini mengalami peningkatan permintaan pasar. Untuk mendukung hal itu, pihaknya telah memberikan pembinaan serta bantuan alat tenun tradisional dan benang kepada masyarakat Baduy.
Salah seorang pembeli tenun Baduy, Diana, mengaku terkesan dengan kualitas produk tersebut. “Tenun mereka memiliki daya saing dengan produk-produk lain di Indonesia. Apalagi warna dan corak yang ditampilkan saat ini sudah beragam,” katanya.–(red)