Purnama Academy dan Pemkab Tanah Datar Gelar Pertunjukan Seni di Istano Basa Pagaruyuang

Tanah Datar, Bantengate.id — Keindahan budaya Minangkabau kembali berpadu dengan megahnya Istano Basa Pagaruyuang dalam pertunjukan seni yang digelar Minggu (29/6/2025). Acara kolaborasi antara event organizer Purnama Academy dengan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar melalui Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga ini sukses memukau pengunjung dengan sajian seni tradisional yang  memikat.

Bacaan Lainnya

Pertunjukan tersebut menghadirkan ragam kesenian Minangkabau mulai dari tari tradisional, musik talempong, randai, hingga sastra lisan. Setiap penampilan dikemas dengan apik tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya aslinya. Kegiatan ini tidak hanya menjadi daya tarik wisatawan, tetapi juga menjadi ruang berekspresi bagi para seniman lokal.

Pengelola Istano Basa Pagaruyuang, Ridwan, mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk nyata pelestarian budaya.

“Kehadiran pertunjukan seni setiap akhir pekan memberikan nilai tambah bagi wisatawan, sekaligus membangkitkan suasana budaya yang sesungguhnya di lingkungan Istano,” ujar Ridwan di sela kegiatan.

Sementara itu, Dio Gildy selaku Koordinator Acara dari Purnama Academy, menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memfasilitasi sanggar-sanggar seni di Tanah Datar agar dapat tampil di panggung bergengsi.

“Kami percaya sanggar adalah ujung tombak pelestarian budaya. Dengan kolaborasi ini, kami ingin memperkuat semangat berkesenian di kalangan muda, serta menunjukkan bahwa budaya Minangkabau tetap relevan dan memikat,” jelasnya.

Antusiasme pengunjung terlihat begitu tinggi. Rini Marlina (35), wisatawan asal Pekanbaru, mengaku terkesan dengan sajian seni di kawasan Istano.

“Sudah dua kali saya ke sini, tapi baru kali ini disambut pertunjukan seni seperti ini. Anak-anak saya sangat menikmati, dan ini pengalaman yang tidak kami temukan di tempat lain,” katanya.

Dodi Santosa (42), seorang perantau asal Tanah Datar, juga merasa bangga. “Saya senang sekali melihat seni budaya kita masih hidup dan dipertunjukkan secara rutin. Ini membuat saya merasa lebih dekat dengan kampung halaman,” ujarnya.

Senada, Elena Putri (21), mahasiswa asal Padang, berharap kegiatan serupa terus berlanjut.

“Keren banget! Pertunjukannya variatif dan tetap menjaga ciri tradisional. Semoga berlanjut terus, terutama untuk generasi muda seperti kami,” ungkapnya.

Pengelola Sanggar Gumalang Sakti, Hendra Yoni, yang turut tampil, menuturkan rasa terima kasihnya karena mendapat kesempatan manggung di kawasan bersejarah tersebut.

“Ini bukan hanya panggung seni, tetapi juga ruang edukasi budaya. Anak-anak sanggar sangat termotivasi karena bisa tampil di tempat yang penuh nilai sejarah,” katanya.

Dengan kegiatan ini, Istano Basa Pagaruyuang tidak hanya berfungsi sebagai destinasi wisata sejarah, tetapi juga menjadi ruang hidup bagi warisan budaya Minangkabau yang dinamis dan terus menginspirasi generasi mendatang.— (yen)

Pos terkait