Raissa Anggiani & Reality Club, Meriahkan Closing Diphoria Fest 2025 Sekolah Islam Dian Didaktika

Penampilan Raissa Anggiani, pada acara Closing Diphoria Fest 2025 Sekolah Islam Dian Didaktika, di Jakarta Concert Hall, MNC Tower Jakarta, berlangsung meriah.--(foto: rimeya)

Jakarta, BantenGate.idClosing Diphoria Fest 2025 Sekolah Islam Dian Didaktika berlangsung meriah di Jakarta Concert Hall, MNC Tower Jakarta, Sabtu (13/9/2025). Dengan mengusung tagline “Echoes of Harmony, Waves of Heritage”, acara puncak ini menghadirkan penampilan spesial dari Raissa Anggiani dan Reality Club yang sukses memukau penonton.

Bacaan Lainnya

Raissa membuka panggung dengan lagu-lagu andalannya seperti “Lagi-Lagi”, “Itu Aku”, “Jika Nanti”, hingga “Kau Rumahku”. Suasana semakin memanas saat Reality Club tampil membawakan deretan hits mereka, mulai dari “Enough for You”, “Am I Bothering You”, hingga ditutup dengan “Anything You Want”.

Diphoria Fest sendiri merupakan transformasi dari Diprolution dan Diaxtion yang telah berjalan selama 12 tahun. Festival ini menjadi wadah apresiasi minat dan bakat siswa TK, SD, SMP, hingga SMA/sederajat, baik di bidang akademik maupun non-akademik. Tahun 2025, festival mengusung tema kebudayaan Nusa Tenggara Timur yang dikemas dalam berbagai agenda, antara lain WonderTales Art & Music Exhibition, kompetisi olahraga, sains, seni, hingga Islamic Festival.

Acara Closing Diphoria Fest 2025 mengusung tema “Tasi Taan Nuan” atau “Laut yang Memberi, Seni yang Menghargai”, berlangsung meriah.–(foto: rimeya)

Penutupan tahun ini mengangkat tema “Tasi Taan Nuan” atau “Laut yang Memberi, Seni yang Menghargai”. Rangkaian acara dibuka dengan drama musikal kolaborasi lintas jenjang, mulai dari KB-TK, SD, SMP, hingga SMA. Pementasan tersebut menampilkan musik, tari, dan seni peran yang sarat nuansa budaya NTT, mendapat sambutan meriah dari penonton.

Ketua Umum Yayasan Dian Didaktika, Dra. Prabawati, menegaskan bahwa festival ini bukan hanya ajang perayaan, tetapi juga sarana pembelajaran. “Kami sangat bangga dengan Diphoria Fest 2025 karena sepenuhnya dirancang, dikelola, dan dipimpin oleh siswa SMP dan SMA dengan bimbingan para guru. Semua proses ini membekali siswa dengan keterampilan kepemimpinan, komunikasi, manajemen waktu, tanggung jawab, dan empati,” ujarnya.

Ketua Pelaksana, Naola Nadzka Rumiudi (SMP) dan Melani Puti Maharani (SMA), menyampaikan bahwa festival ini menjadi ruang belajar kolaborasi. “Diphoria Fest 2025 merupakan ajang berharga bagi kami untuk belajar bekerja sama dengan harmonis dan kreatif,” ungkap keduanya.

Sementara itu, Jasmine Mutiara Cinta, Ketua OSIS SMA sekaligus produser acara, menambahkan bahwa festival perdana dengan skala besar ini penuh tantangan. “Dari Diphoria Fest 2025 kami belajar pentingnya berkomunikasi, saling menghargai, dan bagaimana mengalah sebagai bentuk kemenangan bersama,” jelasnya.

Diphoria Fest adalah singkatan dari Dian Didaktika Project Harmony in Creativity Festival. Kegiatan ini merupakan transformasi dari Diprolution dan Diaxtion yang telah berjalan selama 12 tahun. Dengan konsep baru, Diphoria Fest 2025 menjadi ajang apresiasi minat dan bakat siswa TK, SD, SMP, hingga SMA/sederajat dalam bidang akademik maupun non-akademik. Tahun ini, festival mengangkat tema utama Kebudayaan Nusa Tenggara Timur, yang diimplementasikan dalam berbagai kegiatan.

Secara khusus, seluruh rangkaian festival dilaksanakan oleh siswa SMP dan SMA dengan bimbingan para guru. Agenda tahun ini mencakup WonderTales Art & Music Exhibition, Dian Didaktika Sports Competitions, Dian Didaktika Science Competitions, Dian Didaktika Art Competitions, dan Dian Didaktika Islamic Festival.

Diphoria Fest 2025 lebih dari sekadar pesta seni dan hiburan, acara tersebut menjadi wadah pembelajaran kepemimpinan, kerja sama, dan empati bagi siswa Sekolah Islam Dian Didaktika. Dengan semangat kolaborasi lintas jenjang serta dukungan guru, festival ini diharapkan terus menjadi ruang berkarya bagi generasi muda, sejalan dengan taglinenya: “Echoes of Harmony, Waves of Heritage.”–(rimeya).

Pos terkait