Lebak, BantenGate.id– SMK Negeri 2 Rangkasbitung resmi melaksanakan program magang industri dan sertifikasi guru sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Teaching Factory (TEFA) Reguler Tahun Anggaran 2025. Kegiatan ini difokuskan pada Konsentrasi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) dan dimulai pada Senin, 24 November 2025.
Kepala SMK Negeri 2 Rangkasbitung, Sukarno, S.P., menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian penting dari implementasi TEFA yang diterima sekolah pada tahun anggaran 2025.
“Kegiatan magang industri dan sertifikasi guru ini merupakan rangkaian utama dalam pelaksanaan Teaching Factory, khususnya untuk konsentrasi Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura. Pemagangan dilaksanakan di PT Benih Citra Asia, Jember, Jawa Timur,” ujarnya.
Ketua Konsentrasi Keahlian ATPH, Abdurrahman Taufiq, menjelaskan bahwa PT Benih Citra Asia dipilih sebagai lokasi magang karena kesesuaian dengan produk yang sedang dikembangkan dalam TEFA Reguler tahun ini.
“Peningkatan mutu guru melalui magang dan uji kompetensi atau sertifikasi kami lakukan di PT Benih Citra Asia karena relevan dengan produk TEFA. Tahun ini kami fokus menghasilkan bibit tanaman hortikultura dan mengembangkan unit usaha berbasis nursery,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan magang dan sertifikasi guru akan berlangsung selama kurang lebih dua minggu, berlangsung pada 24 November hingga 6 Desember 2025.
“Magang dan sertifikasi guru berjalan bersamaan, seluruhnya berbasis praktik nursery di PT Benih Citra Asia,” tambahnya.
Dari lokasi pelatihan, salah satu guru peserta sertifikasi, Fitri Pandanwangi, menilai program TEFA tahun 2025 sebagai momentum penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di jurusan ATPH.
“Program TEFA ini benar-benar menjadi tonggak penting bagi jurusan ATPH. Dengan menghubungkan pembelajaran sekolah dengan praktik langsung di industri, saya berharap siswa lebih terlatih, siap kerja, dan mampu berkontribusi terhadap ketahanan pangan Kabupaten Lebak,” ungkapnya.
Ia juga berharap produk yang dihasilkan dari pelaksanaan TEFA dapat memberikan manfaat lebih luas.
“Semoga kita bisa menghasilkan bibit tanaman pangan berkualitas tinggi, tidak hanya untuk praktik siswa, tetapi juga dapat disalurkan kepada petani sekitar Kabupaten Lebak untuk mendukung budidaya mereka,” ujarnya.
Melalui program ini, SMKN 2 Rangkasbitung berharap peningkatan kompetensi guru dan penguatan pembelajaran berbasis industri dapat mendorong lahirnya produk TEFA yang lebih relevan, berkualitas, dan berdaya saing, sekaligus memperkuat peran pendidikan vokasi dalam mendukung sektor pertanian lokal.–(ridwan)








