Malang, BantenGate.id — Sorak meriah dan senyum hangat para penonton mengiringi momen bersejarah bagi Vanya Wijaya, gadis cilik asal Kabupaten Malang yang berhasil dinobatkan sebagai Roro Cilik Kabupaten Malang Favorit 2025. Dengan suara merdu dan pesona panggung yang memikat, Vanya tampil gemilang di ajang Joko Roro Cilik Kabupaten Malang 2025 yang digelar di kawasan wisata Andeman Boonpring, Turen, Minggu (9/11/2025). Lewat lagu “Penjaga Budaya”, ia bukan hanya menarik perhatian juri, tetapi juga menghadirkan semangat baru dalam pelestarian budaya daerah.
Dalam wawancara pada Jumat (14/11/2025), Vanya menceritakan awal mula dirinya tertarik mengikuti ajang tersebut. Semuanya berawal dari rasa ingin tahu setelah melihat informasi kompetisi melalui media sosial dan dorongan sang ibu. Kecintaannya pada seni dan budaya membuatnya antusias untuk mencoba.
“Vanya ingin belajar lebih banyak sekaligus ikut memperkenalkan keindahan Kabupaten Malang lewat cara yang menyenangkan, yaitu melalui lagu-lagu Vanya,” ujarnya penuh semangat.
Perjalanan menuju gelar bergengsi itu bukan tanpa tantangan. Vanya harus membagi waktu antara latihan menari dan bernyanyi, sekolah, serta berbagai sesi penilaian dalam kompetisi.
“Kadang capek dan gugup, tapi karena ada dukungan dari orang tua, guru, dan teman-teman, semuanya jadi terasa ringan dan menyenangkan,” tuturnya dengan senyum tulus.
Di balik rasa lelah, Vanya membawa pulang banyak pengalaman berharga. Ia belajar tampil percaya diri, berbicara di depan umum, hingga mengenal lebih dalam tentang budaya dan pariwisata Kabupaten Malang. Ia juga bertemu teman-teman baru yang memiliki kecintaan serupa terhadap budaya lokal.
Dalam proses menuju grand final, Vanya meluncurkan kembali lagu Penjaga Budaya karya Rulli Aryanto. Lagu ini menjadi sorotan karena mengangkat pentingnya melestarikan budaya di tengah modernisasi. Bagi Vanya, lagu tersebut merupakan panggilan hati. Ia berharap karya itu dapat menumbuhkan kecintaan terhadap Kabupaten Malang pada generasi muda.
“Bagi Vanya, lagu Penjaga Budaya itu seperti pengingat bahwa kita semua, meskipun masih anak-anak, punya peran untuk menjaga dan mencintai budaya daerah,” ungkapnya.
Kesuksesan Vanya tak lepas dari dukungan kuat kedua orang tuanya. Sang ayah, Denny Wijaya, mengaku terharu melihat perkembangan putrinya.
“Melihat perjuangan Vanya dari awal sampai akhirnya bisa berdiri percaya diri sebagai Roro Cilik Favorit, itu rasanya luar biasa,” ujarnya bangga.
Sementara sang ibu, Tri Susiyamawati, menjadi sosok pendamping utama dalam setiap langkah Vanya. Menurutnya, tantangan terbesar adalah menjaga keseimbangan antara kegiatan lomba dan tugas sekolah.
“Kadang harus menenangkan dia saat lelah atau gugup. Tapi saya selalu mengingatkan bahwa semua ini bagian dari perjalanan yang indah,” katanya dengan lembut.
Ia selalu berusaha menciptakan suasana rumah yang hangat agar Vanya tetap bahagia dan semangat.
“Prestasi bukan segalanya. Yang penting Vanya tetap rendah hati dan menikmati setiap prosesnya,” tambah Tri.
Sebagai pelajar yang aktif dalam seni, musik, dan budaya, Vanya sejak kecil telah menunjukkan kecintaannya pada dunia panggung. Kini, dengan gelar Roro Cilik Favorit Kabupaten Malang 2025, ia ingin terus berkarya dan berkontribusi bagi pelestarian budaya. Ia berencana menulis lagu baru tentang keindahan Kabupaten Malang dan aktif dalam berbagai kegiatan budaya.
“Semoga lagu ini bisa membuat banyak orang, terutama anak-anak, semakin mencintai budaya daerah,” harapnya.–
Kemenangan Vanya bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi menjadi simbol semangat baru generasi muda dalam melestarikan budaya lokal. Dari panggung kecil di Kabupaten Malang, suara merdunya membawa pesan besar: Cintai budaya, cintai negeri.-( Muhammad Fadhli)








