Wabup Lebak Amir Hamzah, Geram Temukan PKL di Badan Jalan: Perintahkan Penertiban Total Pasar Baru Semi

Wabup Lebak Amir Hamzah, Geram Temukan PKL di Badan Jalan: Perintahkan Penertiban Total Pasar Baru Semi

Lebak, BantenGate.id – Wakil Bupati Lebak, Amir Hamzah, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kawasan Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Baru Semi di Desa Narimbang Mulya, Kecamatan Rangkasbitung, pada Senin, 17 November 2025. Dalam kunjungan tersebut, Amir mendapati sejumlah pedagang masih nekat berjualan di badan jalan, meski pemerintah telah menyediakan lapak resmi di dalam area pasar.

Bacaan Lainnya

Temuan itu membuat orang nomor dua di Lebak tersebut geram dan langsung memerintahkan penertiban menyeluruh. Dengan nada tinggi, Amir menegaskan seluruh lapak liar akan dibersihkan tanpa pengecualian.

“Jalan itu kosong, bukan untuk berjualan. Masih ada pedagang yang nekat di badan jalan. Jam dua ini kita sikat, kita bongkar semuanya, tidak ada kecuali!” tegasnya.

Amir juga menyoroti pedagang yang tetap memanfaatkan bidang bedek, area pembatas yang dilarang digunakan untuk aktivitas jual beli.  “Ada yang jualan di bidang bedek. Itu juga akan kita bongkar. Semua yang menyalahi aturan akan ditertibkan,” tambahnya.

Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Lebak, Yani, menjelaskan bahwa pedagang yang memilih berjualan di badan jalan sebenarnya telah disediakan meja resmi di dalam pasar. Namun sebagian tetap bertahan di luar dengan berbagai alasan.

“Ada yang beralasan mejanya sempit atau kurang nyaman, tapi itu bukan alasan. Berjualan di luar area pasar tetap tidak dibenarkan,” jelasnya.

Ia menegaskan bahkan area pelataran pasar pun tidak diperbolehkan untuk berjualan bila tidak sesuai dengan meja yang telah ditentukan. Pada malam pertama penataan, Disperindag mencatat 80 persen pedagang sudah menempati meja resmi. Persentase itu melampaui perkiraan awal yang hanya 70 persen.

“Banyak pedagang yang dagangannya habis lebih cepat. Ini menunjukkan respons positif dari pedagang dan pembeli,” ujar Yani.

Sejumlah pedagang menyampaikan keluhan langsung kepada Wabup, salah satunya terkait sempitnya lapak. Pedagang bernama Saepi mengungkapkan ukuran lapak tidak memadai, terutama bagi pedagang yang menggunakan mesin atau alat berukuran besar.

“Tempatnya kecil, Pak. Buat naruh mesin aja nggak bisa karena mepet sama lapak tetangga. Terlalu dempet, terlalu sempit. Kalau dipaksa masuk, bisa ribut sama pedagang lain,” kata Saepi.

Ia berharap pemerintah melakukan penyesuaian ulang agar pedagang bisa berjualan lebih nyaman.

“Kalau bisa digeser atau dibuat lebih luas. Lahan di sini masih ada. Biar pedagang nyaman dan tidak saling bersenggolan,” ujarnya.

Saepi juga menilai pasar kini lebih ramai sejak pagi karena pedagang pindahan dari Pasar Subuh telah bergabung.

“Pagi aja udah rame. Tempatnya sudah enak, nyaman, nggak ada yang ganggu,” ujarnya.

Ia menilai sebagian pedagang masih belum terbiasa dengan lokasi baru, sehingga aktivitas pasar belum sepenuhnya stabil.

“Ini kan baru awal. InsyaAllah besok-besok makin ramai. Kalau bisa 24 jam juga lebih bagus,” tambahnya.

Menanggapi aspirasi pedagang, Wabup Amir Hamzah menegaskan bahwa pemerintah akan menambah fasilitas secara bertahap dan terus melakukan evaluasi.

“Toilet sudah ada, nanti kita tambah lagi. Kita benahi perlahan sesuai penataan. Yang penting ikuti aturan dulu,” katanya.

Sementara itu, Disperindag menyebut adanya kemungkinan penambahan bangunan pasar baru untuk menambah kapasitas meja.

“Kami akui masih ada kekurangan. Ke depan bisa saja dibangun gedung serupa supaya meja lebih panjang dan lebih lega. Mudah-mudahan bisa terealisasi di anggaran berikutnya,” kata Yani.–(hendrik)

Pos terkait