Warga Cipunaga Selesai Perbaiki Jalan Rusak: Pemdes Cihara Dinilai Tidak Memiliki Sense Of Crisis

Warga Cipunaga gotong royong perbaiki jalan poros desa yang rusak parah sepanjang 1,5 kilometer.--(foto: BG)

Lebak, BantenGate.id – Masyarakat Kampung Cipunaga RT 004/003, Desa Cihara, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, selama sepekan selesai  memperbaiki jalan poros desa di Cipunaga yang rusak secara swadaya. Jalan sepanjang 1,5 kilometer yang menjadi urat nadi warga itu sudah lama mengalami kerusakan parah tanpa adanya perhatian serius dari pemerintah desa.

Bacaan Lainnya

Ironisnya, kerja keras warga justru tidak sejalan dengan sikap pemerintah desa maupun kecamatan. Kepala Desa Cihara bersama perangkatnya dinilai abai dan tidak memiliki sense of crisis dalam menyikapi kondisi infrastruktur vital tersebut.

“Alhamdulillah jalan yang rusak, sudah selesai diperbaiki. Kalau dibiarkan, akses warga, terutama anak sekolah dan pedagang kecil, makin terhambat. Karena itu kami bergotong royong memperbaikinya meskipun secara swadaya,” ujar Ustadz Gozali, tokoh masyarakat Cipunaga,  Rabu (3/9/2025).

Warga Cipunaga, Desa Cihara, selama sepekan selesai perbaiki jalan poros desa secara gotong royong.–(foto: BG)

Menurut warga, akses ke Kampung Cipunaga RT 04/03 itu dibangun pada 2015 menggunakan Dana Desa. Namun sejak selesai dibangun, hingga kini tidak pernah ada upaya pemeliharaan dari pemerintah desa maupun kecamatan. “Kalau serius, jalan ini pasti jadi prioritas. Tapi faktanya dibiarkan rusak. Jangankan membantu anggaran, menengok saja tidak selama kami bergotong royong perbaiki jalan,” kata seorang tokoh masyarakat dengan nada kecewa.

Sepekan terakhir, warga Cipunaga bergotong royong menambal jalan berlubang dengan batu belah. Material itu pun tidak tersedia di sekitar desa. Mereka harus menggali dari bukit Cinagrog, Kecamatan Malingping, yang berjarak sekitar 22,5 kilometer.

Meski sudah lebih dari sepekan warga bekerja keras dan perbaikan jalan selesai, belum ada pihak pemerintah desa maupun kecamatan yang datang meninjau. “Kami sangat menyayangkan, Kepala Desa Cihara atau Pak Camat Cihara belum ada yang datang menyambangi warganya yang tengah bergotong royong,” ujar salah seorang warga.

Dengan cangkul, karung, dan peralatan seadanya, warga menimbun lubang besar yang selama ini menghambat mobilitas. Bagi mereka, gotong royong ini bukan sekadar perbaikan darurat, tetapi simbol perlawanan terhadap abainya pemerintah desa.

“Alhamdulillah, selain mengangkut batu dengan kendaraan bak terbuka milik warga, kami juga gotong royong  mengumpulkan uang dan membeli 45 zak semen untuk menambal jalan yang berlubang,” ungkap Ustadz Gozali.

Saat dikonfirmasi, Camat Cihara, Asep, melalui pesan WhatsApp kepada BantenGate.id menyatakan enggan berkomentar.“Izin karena situasi lagi sensi, mohon maaf tidak berstatement, takut menimbulkan hal yang tidak diinginkan. Tapi insya Allah kami akan sampaikan ke pihak desa,” kata Asep.

Asep menambahkan, pihaknya lebih mengutamakan kondusivitas keamanan dan sosial dengan mendorong suasana damai serta harmonis di tengah masyarakat melalui dialog.—(red)

Pos terkait