Lebak, Bantengate.id–Sebanyak 34 warga dari delapan kepala keluarga (KK) di Kampung Srimanik, Desa Cimandiri, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten, terpaksa mengungsi akibat pergerakan tanah yang dipicu hujan deras dan berkepanjangan. Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (9/12/2024).
Herman, salah satu warga terdampak, mengungkapkan bahwa rumah-rumah mereka kini tidak layak dihuni. Sebagian besar warga memilih mengungsi ke rumah kerabat terdekat.
“Sudah ada 34 orang dari delapan kepala keluarga yang mengungsi ke tempat tinggal saudaranya masing-masing akibat pergerakan tanah ini,” kata Herman kepada awak media, Senin 9 Desember 2024.
Herman menyebutkan beberapa nama kepala keluarga yang terdampak, seperti; Rohma, Abah Ijan, Misnah, Kosim, Misjaya, Didih, dan dirinya sendiri.
Sementara, di posko pengungsian, Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Cimandiri, Uday, meminta warga untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Saya menghimbau seluruh masyarakat Desa Cimandiri, terutama yang terdampak bencana, agar lebih waspada. Cuaca saat ini masih sulit diprediksi, dan hujan deras berpotensi menyebabkan pergerakan tanah lebih lanjut,”kata Uday.
Bencana pergerakan tanah ini menambah daftar panjang wilayah rawan di Kabupaten Lebak, Banten, yang terdampak oleh hujan deras dalam sepekan terakhir ini.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, menyebutkan sebanyak 2.247 rumah terdampak bencana banjir, longsor, dan pergerakan tanah, serta lima orang dilaporkan meninggal dunia. Data tersebut berdasarkan laporan yang dihimpun sejak terjadi bencana Senin 2 Desember 2024 – Minggu 8 Desember 2024.
“Kita minta masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan tetap siaga bencana menyusul cuaca ekstrem,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Febby Pratama Rizky, dikantornya Senin 9 Desember 2024.—(ridwan)