Jalan Tirtayasa, Rangkasbitung, Ditutup; Akan Dibangun Konstruksi Beton

LEBAK, Bantengate.id— Jalan Tirtayasa, di Kota Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, untuk sementara akan di tutup  dari  sejak  tanggal 26 November – 15 Desember 2022, sehubungan dilaksanakan perbaikan/pembangunan dengan konstruksi beton.

Bacaan Lainnya

Jalan Tirtayasa, Rangkasbitung, Ditutup; Akan Dibangun Konstruksi BetonJalan Tirtayasa adalah akses menuju  pusat perbelanjaan (pasar) kota Rangkasbitung. Sejak beberapa tahun terakhir ini diruas jalan tersebut, nampak kumuh dan  berlubang.  Genangan air limbah bekas dagangan, menimbulkan  aroma bau tak sedap.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Lebak, Irvan Suyatupika, ST. MT,  yang dihubungi Bantengate.id, Sabtu malam, (26/11/2022), membenarkan Jalan Tirtayasa di Kota Rangkasbitung, untuk sementara ditutup dan mohon maaf atas ketidaknyamanan sebagai dampak pelaksanaan pekerjaan perbaikan. Pemerintah Kabupaten Lebak, akan melakukan rehab/perbaikan dengan konstruksi beton.

Ditegaksan Irvan, masyarakat yang akan menuju Pasar Kota Rangkasbitung, diminta untuk menghindari jalan Tirtayasa selama pengerjaan betonisasi. Untuk menuju pasar atau Stasiun Kereta Api Rangkasbitung, bisa melalui jalan Sunan Kalijaga dan kendaraan bisa parkir di Terminal Sunan Kalijaga atau parkiran Stasiun Kereta Api KRL Rangkasbitung.

Jalan Tirtayasa, Rangkasbitung, Ditutup; Akan Dibangun Konstruksi BetonPelaksana pekerjaan betonisasi dilaksanakan oleh CV. Anjani, dengan nilai kontrak Rp 655.235.000, untuk volume panjang 220 meter dan lebar 9 meter.

Para netizen di kota Rangkasbitung, sebut saja @arif.suwanda121 mengatakan keluhannya. “Lah terus kalo mau naik kereta KRL gimana tuh?”, selain itu account @alyaamalia90 juga menyebutkan bahwa kemungkinan akan terhambat karena kegiatan sehari-harinya berbelanja di pasar Rangkasbitung.

Sementara, Ratu Endah (45 tahun),  warga Sentral,  Rangkasbitung, menyambut baik pelaksanaan pembangunan jalan Tirtayasa. Jalan tersebut sudah beberapa tahun terakhir ini berlubang, semrawut dan nampak kumuh.  Kedepan diharapkan setelah selesai dilakukan betonisasi, juga diatur dan ditata agar para pedagang tidak menggelar jualan di atas trotoar. Trotoar itu hak pengguna jalan.

“Pasar Rangkasbitung, saat dipimpin Bupati Endang Suwarna, mendapat predikat terbaik,  Pasar tradisional terbersih se-Provinsi Jawa Barat (ketika Banten masih menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat). Kota Rangkasbitung, juga pernah  meraih Adipura,” kata Endah.–(dimas)

Pos terkait