Bupati Tanah Datar Tutup Masa Tanggap Darurat Banjir, Pencarian Korban Tetap Dilanjutkan

Bupati Tanah Datar Tutup Masa Tanggap Darurat Banjir, Pencarian Korban Tetap Dilanjutkan

Tanah Datar, Bantengate.id–Bupati Tanah Datar, Eka Putra, menutup secara resmi masa tanggap darurat bencana banjir lahar dingin, banjir bandang, galodo, dan tanah longsor selama 28 hari, yang dimulai pada 12 Mei dan berakhir pada 8 Juni 2024,  pada Sabtu (08/06/2024) di Indojolito, Batusangkar. Pemerintah dan  tim gabungan akan tetap melanjutkan pencarian korban yang hanyut dan belum ditemukan.

Bacaan Lainnya

Hadir dalam acara tersebut, Forkopimda Kabupaten Tanah Datar, unsur TNI-Polri dari Makorem 032 Wirabraja, Batalyon Marinir Lantamal II Padang, Kodim 0307/TD, Polres Tanah Datar, Korps Brimob, Kepala OPD, Basarnas, PMI, Dishub, Satpol PP, relawan, camat, wali nagari, dan keluarga korban terdampak banjir bandang Tanah Datar.

Dalam sambutannya, Bupati Eka Putra menyampaikan bahwa hari ke-28 ini merupakan hari bersejarah karena menandai berakhirnya masa tanggap darurat dalam rangka pencarian dan pertolongan bagi korban bencana alam yang melanda Tanah Datar.

“Saya, mewakili masyarakat Tanah Datar, korban, dan keluarga korban, mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak, termasuk TNI-Polri, Basarnas, PMI, dan semua relawan dari berbagai instansi yang telah bertugas selama 28 hari di Tanah Datar,” ujarnya.

Bupati mengatakan ada tiga poin besar yang sudah dijalankan tim gabungan di Tanah Datar, terutama dalam hal penyelamatan, pertolongan, dan pencarian korban yang hanyut dan meninggal sejak awal hingga hari terakhir masa tanggap darurat, dengan menyusuri sungai-sungai hingga ke Kabupaten Sijunjung.

“Semua pekerjaan besar seperti membersihkan kayu-kayu besar, batu besar, jembatan, dan membersihkan rumah-rumah penduduk yang terendam lumpur, pencarian korban hanyut dan meninggal oleh para relawan, serta masakan oleh relawan dari dapur umum semuanya dilakukan untuk memperbaiki kondisi di Tanah Datar. Semoga semua ini menjadi amal ibadah bagi tim gabungan yang telah bertugas hampir satu bulan di Tanah Datar,” kata Bupati.

Lebih lanjut, Bupati mengatakan ada pekerjaan besar yaitu normalisasi sungai-sungai. Tanah Datar harus bangkit, dan kepada korban dampak banjir serta keluarga korban yang belum ditemukan, Bupati menegaskan bahwa pemerintah akan tetap melanjutkan pencarian korban yang hanyut dan belum ditemukan.

Salah seorang warga terdampak banjir galodo, Fahlan (23), dalam kesempatan tersebut menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah daerah, tim gabungan, dan semua pihak yang telah membantunya.

Fahlan, warga Jorong Panti, merupakan salah satu korban selamat saat banjir galodo. Namun, ibu, kakak, dan adiknya hanyut dan meninggal dalam peristiwa tersebut. Ibu dan adiknya ditemukan beberapa hari setelah galodo, sementara ayahnya selamat meskipun sempat hanyut terbawa arus dan dirawat di rumah sakit. Hingga hari ini, kakaknya masih belum ditemukan.

“Fahlan mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati dan semua yang telah membantu pencarian kakak Fahlan. Meskipun hingga hari ini kakak belum ditemukan, Fahlan beserta keluarga sudah ikhlas menerimanya,” tutupnya–(yen)

Pos terkait