Tangerang, BantenGate.id — Bupati Tangerang H. Moch Maesyal Rasyid mendampingi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo serta Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Yandri Susanto dalam kegiatan Apel Pemuda Pelopor Siaga Membangun Desa yang digelar di Desa Jatake, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Senin (16/6/2025).
Dalam sambutannya, Bupati Maesyal Rasyid menyampaikan apresiasi atas kehadiran para peserta apel dari berbagai desa di Kabupaten Tangerang maupun luar daerah. Ia menekankan pentingnya peran pemuda sebagai motor penggerak pembangunan desa.
“Apel ini selaras dengan komitmen kami dalam memberdayakan potensi pemuda desa. Pemerintah Kabupaten Tangerang telah membuka ruang seluas-luasnya bagi pemuda untuk ikut serta membangun desa melalui koperasi, kewirausahaan, hingga program-program kepemudaan yang berkelanjutan,” ujar Bupati.
Ia menambahkan, Kabupaten Tangerang yang memiliki 246 desa, 28 kelurahan, serta lebih dari 13.000 RT/RW terus berupaya membangun dari tingkat bawah. Desa Jatake, sebagai lokasi apel, kini ditetapkan menjadi percontohan program “Desa Merah Putih”, hasil kolaborasi antara Kementerian Desa dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
“Terima kasih kepada Menpora dan Mendes yang telah memilih Desa Jatake sebagai lokasi percontohan. Ini menjadi bukti nyata kolaborasi yang produktif untuk mendorong pemuda sebagai agen perubahan,” tuturnya.
Sementara itu, Menpora Dito Ariotedjo menekankan pentingnya kehadiran Pemuda Pelopor sebagai lokomotif pembangunan desa berbasis inovasi dan kolaborasi. Ia mengumumkan peluncuran Lomba Pemuda Pelopor Desa 2025, yang terdiri dari lima kategori: kewirausahaan, seni dan budaya, ekonomi digital, lingkungan, serta sosial kemasyarakatan.
“Lima kategori ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi instrumen transformasi desa menuju kemandirian dan kesejahteraan. Bayangkan jika setiap desa memiliki satu tokoh muda yang menginspirasi, Indonesia akan melesat jauh ke depan,” ujar Dito.
Senada dengan itu, Mendes PDTT Yandri Susanto menyampaikan bahwa program ini juga ditujukan untuk menjawab tantangan sosial yang tengah dihadapi desa, seperti penyalahgunaan narkoba, judi online, hingga kenakalan remaja. Ia menekankan pentingnya peran pemuda dalam mendorong pemerataan pembangunan, sebagaimana visi Presiden Prabowo Subianto.
“Jangan pernah malu menjadi orang desa. Hari ini desa adalah prioritas pembangunan nasional. Pemuda pelopor harus jadi pemain utama, bukan penonton. Visi Indonesia Emas 2045 sangat bergantung pada kontribusi pemuda desa,” tegas Yandri.
Ia menutup sambutannya dengan menekankan bahwa membangun desa merupakan pondasi dalam membangun Indonesia secara menyeluruh. Sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan kalangan pemuda adalah kunci menciptakan kemajuan yang inklusif dan berkelanjutan hingga ke pelosok negeri.–(adpim/red)