Festival Karian Lebak 2025 Hadirkan Kearifan Lokal dan Budaya Sunda

Festival Karian Lebak 2025 Hadirkan Kearifan Lokal dan Budaya Sunda

Lebak, Bantengate.id, Dalam rangka melestarikan dan mengembangkan adat, seni, serta budaya lokal, Forum Komunikasi 9 Naga akan menggelar Festival Karian pada bulan Juli mendatang di kawasan Waduk Karian, Kabupaten Lebak. Festival ini akan menjadi panggung megah bagi budaya Sunda dan kearifan lokal yang selama ini menjadi bagian penting dari identitas masyarakat Lebak.

Bacaan Lainnya

Festival Karian akan mengangkat berbagai olahraga tradisional yang sarat nilai budaya. Pengunjung akan disuguhkan berbagai permainan rakyat seperti gobag sodor, gatrik, egrang, ngabandring (ketapel), bebentengan, dan masih banyak lagi aktivitas seru yang membangkitkan nuansa masa kecil penuh makna.

Arya Megantara, penggagas acara sekaligus tokoh budaya muda Lebak, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk tanggung jawab generasi penerus dalam menjaga warisan leluhur.

“Sebagai pewaris budaya, kita berkewajiban untuk melestarikan dan mengangkat nilai-nilai luhur yang mulai tergerus oleh arus modernisasi,” ujar pria yang akrab disapa Mega, Kamis, 29 Mei 2025.

Festival ini mengusung tema “Mengangkat Nilai Adat Budaya dalam Kearifan Lokal”, sebagai bentuk komitmen dalam memperkenalkan kekayaan budaya Kabupaten Lebak, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di mata dunia.

“Kami ingin agar budaya Sunda, khususnya dari Lebak, bisa lebih dikenal secara luas. Bahkan saat ini, beberapa negara mulai melirik kekayaan budaya kita sebagai warisan tak ternilai,” tambah Mega.

Festival Karian akan digelar dengan melibatkan berbagai unsur, seperti Kesatuan Cakra Mandala Yudha, jajaran Polri, Pokdarwis, Karang Taruna, Asosiasi Pedagang Kaki Lima, Dinas Pariwisata, Kasepuhan Adat, perangkat desa, hingga komunitas masyarakat.

Tak hanya budaya, acara ini juga akan menampilkan pameran Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) milik Batalyon Cakra, menambah daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Wawan, penasihat Forum Komunikasi 9 Naga, menambahkan bahwa festival ini bukan hanya sekadar hiburan, namun menjadi momentum kebersamaan yang memperkuat nilai-nilai budaya lokal.

“Kami sepakat untuk mengadakan festival yang melibatkan semua unsur, demi menguatkan kembali akar budaya masyarakat,” ungkap Wawan yang akrab disapa Apih.

Salah satu rangkaian yang tak kalah sakral adalah pelaksanaan Ruwatan atau ziarah ke makam leluhur yang diyakini memiliki nilai spiritual tinggi—sebuah tradisi yang masih dijunjung tinggi oleh masyarakat Lebak.

Upaya ini patut diapresiasi. Demi kesuksesan acara, Arya Megantara bersama tim juga aktif menggandeng donatur dan instansi terkait seperti Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWSC), Dinas Pariwisata, dan Dinas Pendidikan Provinsi Banten.

Berbagai perlombaan turut memeriahkan acara, antara lain lomba adzan, lomba mewarnai untuk anak-anak, jalan santai untuk umum, serta lomba-lomba menarik lainnya dengan hadiah utama 3 unit sepeda motor. Tak ketinggalan, pengunjung juga akan dihibur oleh wahana komedi putar (Orsel) serta penampilan musisi lokal dari Kumpulan Pengamen Jalanan (KPJ) Lebak. (sunarya)

Pos terkait