Tangerang, BantenGate.id—Gubernur Banten Andra Soni, mendampingi Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, dalam kegiatan tanam jagung serentak kuartal IV di Desa Bantar Panjang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Selasa (8/10/2025).
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, para menteri Kabinet Merah Putih, serta jajaran Forkopimda Provinsi Banten dan Kabupaten Tangerang.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Andra Soni melaporkan bahwa stok pangan di Provinsi Banten pada tahun 2025 tercatat surplus.
“Alhamdulillah, stok cadangan pangan di Provinsi Banten surplus pada tahun 2025 ini,” ujar Andra.
Andra merinci, stok cadangan pangan provinsi mencapai 523 ton dari kebutuhan 370 ton, sehingga terjadi surplus 153 ton. Sementara itu, stok di tingkat kabupaten/kota mencapai 1.982 ton dari kewajiban 1.416 ton atau surplus 566 ton.
Menurut Andra, capaian tersebut merupakan hasil dari sinergi erat antara pemerintah pusat, daerah, dan jajaran Polri dalam mendukung sektor pertanian.
“Saya meyakini sinergi bersama seluruh stakeholder ini akan terus meningkatkan produktivitas pertanian di Provinsi Banten untuk mewujudkan swasembada pangan Indonesia,” katanya.
Andra Soni menjelaskan, produksi padi di Banten sepanjang Januari–Oktober 2025 mencapai lebih dari 1,7 juta ton gabah kering giling (GKG) dari luas panen 328.000 hektare. Angka ini naik 234.218 ton dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 1,5 juta ton GKG.
“Kami optimistis produksi padi di Banten sampai Desember 2025 dapat menembus lebih dari 2 juta ton dan naik ke peringkat delapan besar nasional,” tambahnya.
Selain padi, produksi jagung juga menunjukkan tren positif. Luas panen meningkat 2.539 hektare dengan kenaikan produksi sebesar 14 persen atau setara 18 ton jagung pipilan kering.
Produksi tersebut sebagian besar diserap oleh 12 industri pakan ternak di Banten dengan kebutuhan sekitar 1,5 juta ton jagung pipilan kering per tahun.
“Untuk memenuhi kebutuhan itu, kami akan memperluas areal tanam di wilayah Banten Selatan dengan target produksi jagung pipilan kering sebesar 79.000 ton per tahun,” tutur Andra.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memberikan apresiasi atas capaian dan komitmen seluruh pihak dalam memperkuat ketahanan pangan nasional melalui peningkatan produksi jagung dan padi.
“Apalagi di Banten ini banyak pabrik pakan ternak dan peternak mandiri. Jadi sudah ada industri yang menampung hasil jagung dengan baik,” ujar Gibran.
Ia berharap agar capaian tersebut dapat terus ditingkatkan dan cakupan program diperluas. Selain itu, Wapres meminta Perum Bulog sebagai offtaker untuk melakukan inovasi dan terobosan dalam penyerapan hasil panen
“Jika ada hasil panen yang belum memenuhi spesifikasi, seperti kadar air atau aflatoksin yang tinggi, tolong dicarikan solusi bersama,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Wapres juga menyerahkan bantuan sarana produksi pertanian dan paket sembako dari Polri kepada masyarakat sekitar. Kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan stan hasil olahan pertanian dan produk UMKM, serta pemeriksaan kesehatan dan pembagian vitamin gratis.
Program tanam jagung serentak kuartal IV ini merupakan inisiatif Polri yang dilaksanakan di lahan seluas 50 hektare hasil kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Banten. Dalam kegiatan tersebut, Polri juga memberangkatkan 1.268 ton jagung untuk diserap Bulog di seluruh Indonesia.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa gerakan tanam jagung merupakan bagian dari kontribusi Polri dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Sejak periode 2020 hingga 2024, jajaran Polri turut berkontribusi menyukseskan swasembada pangan dengan produksi jagung mencapai 1,3 juta ton,” ungkapnya.—(red)