Pandeglang, BantenGate.id – Wakil Gubernur (Wagub) Banten Achmad Dimyati Natakusumah menyambut positif peluncuran Irna Center Indonesia yang digelar pada Minggu (16/11/2025) di Aula Serbaguna ‘S’ Rizki, Curug Sawer, Kabupaten Pandeglang. Lembaga tersebut resmi hadir sebagai pusat pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, serta peningkatan kapasitas masyarakat.
“Irna Center membantu masyarakat yang membutuhkan dan menjadi mitra pemerintah dalam penanganan persoalan sosial,” ujar Dimyati dalam sambutan.
Wagub menilai pentingnya membangun jejaring antar lembaga agar program sosial dapat berjalan tepat sasaran. Menurutnya, kolaborasi dengan BUMN, BUMD, pelaku usaha, hingga lembaga sosial sangat dibutuhkan agar program dapat berjalan efektif dan efisien. Kehadiran Irna Center, kata Dimyati, diharapkan mampu menekan kesenjangan sosial sekaligus memperkuat ekosistem kesejahteraan masyarakat di Banten.
Ketua Yayasan Irna Center Indonesia, Irna Narulita, menjelaskan bahwa lembaga ini lahir dari keprihatinan terhadap kondisi perempuan dan anak yang masih rentan mengalami kekerasan maupun keterbatasan akses layanan sosial.
“Masih banyak anak yang belum mendapat ruang aman untuk tumbuh, dan itu yang mendorong kami bergerak. Semua kami lakukan pribadi tanpa dukungan dana eksternal,” ungkap Irna.
Irna Center selama ini telah menjalankan berbagai program secara swadaya, mulai dari pelatihan keterampilan, pendampingan pendidikan, hingga program pemberdayaan ekonomi mikro.
Lembaga ini menyediakan berbagai jenis pelatihan seperti montir, elektro, menjahit, hingga tata rias. Banyak perempuan, kata Irna, memiliki keinginan untuk berusaha namun terkendala modal.
“Banyak yang tidak punya akses permodalan, jadi kami bantu dengan modal dua sampai lima juta rupiah,” jelasnya.
Selain perempuan, Irna Center turut memberikan pelatihan kerja bagi para pemuda sebelum menjembatani mereka dengan sejumlah perusahaan mitra.
Dalam isu kekerasan berbasis gender, Irna menegaskan komitmen lembaganya untuk memberikan pendampingan bagi korban. Ia menyebut banyak perempuan yang enggan bersuara meski mengalami kekerasan. Karena itu, Irna Center bekerja sama dengan lembaga bantuan hukum dan advokat untuk memastikan setiap korban mendapatkan pendampingan hukum serta ruang aman.
“Kami menggandeng lembaga bantuan hukum dan advokat untuk memastikan korban mendapatkan bantuan hukum serta ruang aman,” tegasnya.
Meski berbasis di Banten, Irna menekankan bahwa Irna Center Indonesia memiliki cakupan kerja berskala nasional. Ia mengajak semua pihak, baik pemerintah maupun swasta, untuk terlibat dalam penguatan kapasitas dan pendampingan masyarakat.
“Irna Center bukan hanya untuk Banten, tetapi untuk seluruh penjuru negeri,” pungkasnya.–(red)








