Lebak, BantenGate.id– Kondisi jalan rusak parah antara Kecamatan Cihara dan Cigemblong, Kabupaten Lebak, Banten, telah menyebabkan berbagai masalah serius yang mengganggu kualitas hidup masyarakat setempat. Jalan yang tidak layak dilalui ini mempengaruhi sektor ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan, dan hingga kini belum ada solusi nyata dari pemerintah daerah.
Koordinator Aliansi Jalan Rusak, Hadi Anwar Mutha, menyatakan, bahwa kerusakan jalan tersebut sangat merugikan perekonomian masyarakat. Masyarakat di Kecamatan Cihara dan Cigemblong kesulitan mengakses pasar untuk menjual hasil bumi. Rusaknya infrastruktur jalan ini menghambat perekonomian, masyarakat tidak bisa menjual hasil buminya ke pasar, sehingga mereka masih tergolong miskin, kata Hadi kepada awak media di Malingping, Sabtu (14/03/2025).
Masyarakat Cigemblong mengandalkan penjualan produk-produk lokal seperti gula aren, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Namun, biaya transportasi yang tinggi akibat kerusakan jalan membuat mereka kesulitan mendapatkan keuntungan yang layak dari hasil penjualan tersebut. Biaya yang harus dikeluarkan untuk membawa produk mereka ke pasar jauh lebih besar dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh.
Selain masalah ekonomi, kerusakan jalan juga berdampak besar pada sektor pendidikan. Akses jalan yang buruk, terutama saat musim hujan, menghambat pelajar untuk pergi ke sekolah. Banyak siswa dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas yang terpaksa drop out karena jalan yang rusak parah dan sulit dilalui saat berangkat sekolah. “Banyak pelajar yang drop out karena kondisi jalan yang tidak layak dilalui. Mereka kesulitan pergi ke sekolah, terutama saat musim hujan,” tambah Hadi.
Masalah ini tidak berhenti di sektor ekonomi dan pendidikan. Kerusakan jalan juga mengancam sektor kesehatan. Di wilayah tersebut, belum ada fasilitas kesehatan seperti Puskesmas Pembantu, dan jika warga membutuhkan pertolongan medis, mereka harus menempuh jarak yang cukup jauh menuju Puskesmas di Cihara atau RSUD di Malingping. “Banyak masyarakat yang memilih untuk dirawat di rumah karena jaraknya yang sangat jauh menuju fasilitas medis. Bahkan, ada ibu hamil yang terpaksa melahirkan di jalan karena terlambat sampai ke rumah sakit,” kata Hadi.
Masyarakat setempat telah berupaya untuk menyuarakan kondisi ini melalui aksi di jalan dan beberapa kali mengadakan audiensi dengan DPRD Lebak dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Namun, berbagai upaya telah dilakukan, hingga saat ini belum ada tindakan nyata untuk memperbaiki kondisi jalan tersebut.--(red)