Komunitas Guru Hebat Di SMP Terpadu Al-Qudwah
Oleh Ila Nurazizah, S.Pd
“Sebaik-baik manusia di antaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain”. (H.R. Bukhari)
Saya bersyukur kepada Allah SWT, meski di saat pandemi ini tetap dapat menjalankan tugas dan kewajiban sebagai guru. Di lingkungan saya mengajar, SMP Terpadu Al Qudwa, gurunya mengajar dengan semangat, antusias, dan banyak pengorbanan.
Saya kagum karena Bapak Ibu guru SMP Al-Qudwah tetap istiqomah dan menjaga komitmen dalam melaksanakan tanggung jawab di sekolah. Saat pembelajaran tatap muka terbatas (PTMP), guru mengorbankan waktunya full time dari pagi sampai sore.
Secara maksimal memberikan pelayanan terbaik demi peserta didik. Seperti filosofi Bapak Pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara, “Berhamba pada sang anak” atau zaman sekarang lebih popular dikenal dengan istilah student-centered.
“Bebas dari segala ikatan, dengan suci hati mendekati sang anak, bukan untuk meminta sesuatu hak, melainkan untuk berhamba pada sang anak.” (Ki Hajar Dewantara, 1922).
Mendidik anak tentu kita harus sesuaikan dengan minat dan kebutuhan belajar dan profil belajar peserta didik kita. Dalam memenuhi minat, profil belajar, dalam mengakomodasi kebutuhan belajar mereka guru dituntut untuk terus bisa mengembangkan diri sesuai kodrat dan zamannya. Hal ini yang melatar belakangi pembentukan komunitas praktisi di SMP Terpadu Al-Qudwah agar “Merdeka Belajar” bisa terlaksana.
Kami menginginkan peserta didik senang dan nyaman disaat belajar tanpa ada rasa khawatir, takut, terpaksa atau tertekan dalam menerima pelajaran dikelas. Oleh karena itu, terbentuklah “Komunitas Guru Hebat” yang didasari oleh persoalan, permasalahan, kegelisahan, yang dirasakan bersama-sama oleh rekan guru disekolah.
Wenger menyebut bahwa komunitas praktisi “Sekelompok individu yang memiliki semangat dan kegelisahan yang sama tentang praktik yang mereka lakukan dan ingin melakukannya dengan lebih baik dengan berinteraksi secara rutin” (Wenger, 2012).
Praktik yang dimaksud bergantung pada konteks peran sehari-hari anggota komunitas praktisi. Praktik dalam komunitas praktisi guru dapat berupa praktik mengajar dan interaksi dengan murid atau orang tua. Great Teacher Community (GTC) ini resmi launching pada hari Kamis, tanggal 09 September 2021 dan dibuka resmi oleh Kepala Sekolah SMP Terpadu Al-Qudwah, Ibu Siti Maryam dan diprakarsai oleh Ila Nurazizah sebagai CGP Angkatan 2, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dari SMP Terpadu Al-Qudwah.
Komunitas Guru Hebat ini, merupakan suatu wadah yang didalamnya banyak harapan-harapan kami sebagai seorang pengajar dan pendidik. Menurut Wakasek Humas sekaligus anggota Komunitas Guru Hebat, Nurul Wahidah mengatakan, “Saya menginginkan bagaimana metode atau cara agar anak-anak senang belajar matematika dan mendapatkan output yang baik. Saya rasa Komunitas Guru Hebat ini tepat untuk mencari solusi dari persoalan-persoalan yang saya dan rekan guru hadapi bersama, apapun kita lakukan untuk anak-anak”.
Komunitas Guru Hebat tersebut merupakan langkah awal sebagai bentuk rasa kepedulian, rasa kasih sayang, dan keinginan untuk memenuhi kebutuhan dan minat siswa agar potensi mereka dapat berkembang secara holistik dan tentu nilai-nilai karakter yang ingin kami tanamkan sesuai profil pelajar pancasila yaitu, “Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bernalar kritis, gotong royong, mandiri, kreatif, dan berkebhinekaan global.
Langkah awal komunitas ini yaitu mengidentifikasi masalah yang terjadi dikelas, baik itu permasalahan terkait proses pembelajaran, permasalahan orangtua dan murid, kemudian baru kita tentukan kebutuhan belajar apa rekan-rekan guru inginkan agar menemukan solusi dari permasalahannya tersebut. Untuk menjawab permasalahan yang ada, komunitas ini mengundang narasumber yang relevan dan expert dibidangnya.
Agenda rutin KGH ini dilaksanakan setiap satu bulan sekali. Untuk tempat penyelenggaraannya bisa dilakukan disekolah atau dirumah anggota komunitas yang terpenting agenda tersebut dapat terlaksana sesuai harapan. Terlaksananya komunitas Guru Hebat ini agar rekan-rekan guru bisa berbagi dan sharing praktik baik mengajar mereka, belajar bersama dengan menghadirkan narasumber yang relevan, juga melakukan evaluasi dan refleksi pembelajaran yang sudah dilakukan dan tugas saya sebagai koordinator komunitas adalah Mendampingi rekan sejawat dalam mempraktikkan hasil belajar di komunitas, selanjutnya meminta Reporter Mendokumentasikan dan mempublikasikan hasil kegiatan.
Melalui komunitas ini diharapkan visi dan frekuensi saya sebagai calon guru penggerak akan sama sehingga resonansi semangat untuk melakukan perubahan di sekolah terasa di sekolah. Melalui semangat perubahan yang bermuara pada keresahan dan kegelisahan pada kualitas pembelajaran di kelas dan upaya peningkatan kualitas pendidikan di sekolah.
Semoga melalui komunitas Guru Hebat atau Great Teacher Community ini akan membawa angin segar perubahan dan obor penerang menuju merdeka belajar. Semoga ini menjadi perubahan besar yang akan memberikan pengaruh yang signifikan dalam penerapan praktik-praktik pembelajaran yang baik dan upaya pengembangan diri profesi guru, berdampak positif di ekosistem pendidikan atau dilingkungan sekolah dan sekitarnya, serta memberi manfaat yang besar khususnya bagi sekolah kami , dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui pemimpin pembelajaran yang inovatif, kreatif dan menyenangkan menuju terwujudnya profil pelajar Pancasila.
Salam Sejahtera, Salam Guru Penggerak.