BANTENGATE.ID, LEBAK:– Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi, menghadiri dan membuka Sekolah Lapang Geofisika ( SLG ) yang diadakan oleh Stasiun BMKG Tangerang, bertempat di Kantor Desa Panggarangan, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Senin (24/5).
BMKG melalui Stasiun Geofisika Klas I Tangerang mengadakan kegiatan Sekolah Lapang Geofisika (SLG) di Desa Panggarangan pada tanggal 24 – 25 Mei 2021.
Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Prof. Ir. Dwikorita Karnawati M.Sc., Ph.D dan jajarannya, serta unsur TNI, Polri, serta BPBD Banten.
Wabup Lebak dalam sambutannya mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan SLG yang digagas BMKG dan berharap kepada seluruh peserta SLG agar serius dalam menyerap pengetahuan yang disampaikan selama pelatihan sebagai dasar pengetahuan bagaimana mempersiapkan segala hal ketika terjadi bencana sebagai upaya menyelamatkan masyarakat.
“Saya harap ilmu yang didapat oleh peserta disini, tidak hanya sebatas di peserta saja, tapi salurkan kepada kecamatan-kecamatan lain agar kita semua sama-sama sadar dan waspada untuk segala kemungkinan yang bisa terjadi,” ungkap Ade Sumardi.
Kegiatan SLG diikuti oleh 43 peserta, adapun peserta kegiatan ini merupakan perwakilan dari unsur BPBD Kabupaten Lebak, Polsek, Koramil , Puskesmas, Camat, Kepala Desa, Taruna Siaga Bencana (Tagana), Kampung Siaga Bencana (KSB), Sekolah, PMI, Potensi SAR, Media, Pelaku Wisata (hotel), Pelaku Industri, Gugus Mitigasi Lebak Selatan.
Selain kegiatan SLG, BMKG juga mengadakan BMKG Goes to School pada tanggal 27 Mei 2021 lalu, yang diikuti oleh sekolah-sekolah yang rawan terlanda bencana tsunami di pesisir selatan Lebak.
Dalam sambutannya, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan kegiatan SLG ini bagian dari ikhtiar dalam mempersiapkan mitigasi bencana salah satunya dengan membuat rencana aksi kedaruratan apabila terjadi bencana seperti bencana tsunami, dengan mempersiapkan sarana prasarana jalur evakuasi dan titik kumpul yang aman bagi masyarakat dan juga menghimbau agar peringatan dini yang dikeluarkan BMKG agar direspon dengan cepat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Tujuannya kita berkumpul disini adalah untuk menyiapkan diri dan sebagai ikhtiar kita dalam melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,” kata Kepala BMKG tersebut.
Setelah acara pembukaan SLG, Wabup beserta Kepala BMKG dan jajarannya, melakukan monitoring jalur evakuasi dan titik kumpul di daerah tersebut.
Untuk diketahui, Kegiatan SLG meliputi sesi paparan dan diskusi tentang potensi kegempaan dan tsunami di wilayah Banten, sistem dan produk peringatan dini tsunami BMKG, kesiapsiagaan menghadapi gempa bumi dan tsunami, peran media, masyarakat siaga tsunami IOC-UNESCO, serta sesi simulasi dalam ruang (Table Top Exercise – TTX) yang mensimulasikan terjadinya gempa bumi M 8,7 dan berpotensi tsunami, bersumber dari megathrust Selat Sunda yang kemudian direspon oleh peserta SLG. Selain itu dilakukan penyerahan dan pemasangan rambu arah evakuasi dari BMKG ke pemerintah daerah Kabupaten Lebak.– (red/vin)