Mat Solar Berpulang, Rieke Diah Pitaloka: “Abang, Maaf Hakmu Belum Terwujud”

Mat Solar Wafat, Oneng Menangis: Maaf, Hak Abang Belum Bisa Diperjuangkan

Bantengate.id, — Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air. Aktor senior Mat Solar, yang dikenal luas lewat perannya sebagai Bajuri dalam sinetron “Bajaj Bajuri”, menghembuskan napas terakhir pada Senin, 17 Maret 2025, pukul 22.30 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah. Kepergian Mat Solar meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan para penggemarnya.

Bacaan Lainnya

Kabar wafatnya Mat Solar pertama kali disampaikan oleh sahabat sekaligus lawan mainnya dalam sinetron “Bajaj Bajuri”, Rieke Diah Pitaloka. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Rieke mengungkapkan kesedihannya atas kepergian aktor yang telah banyak mewarnai layar kaca Indonesia itu.

“Abang, maafin Oneng belum bisa perjuangin hak Abang,” tulis Rieke dengan menyertakan foto kenangan mereka berdua saat masih membintangi sinetron yang pernah menjadi favorit masyarakat Indonesia di era 2000-an.

Unggahan Rieke bukan hanya sekadar ungkapan duka, tetapi juga menyentuh persoalan yang selama ini masih menjadi ganjalan bagi Mat Solar. Diketahui, almarhum sempat berjuang mendapatkan ganti rugi lahan rumahnya yang terdampak proyek Tol Cinere-Serpong. Sejak 2019, haknya belum kunjung dibayarkan.

“Abang sudah banyak berjuang, banyak yang menunggu keadilan buat Abang. Tapi maaf, Oneng belum bisa bantu sampai tuntas,” lanjut Rieke dalam unggahannya.

Mat Solar, yang memiliki nama asli Nasrullah, meninggal dunia pada usia 62 tahun. Jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka di Jalan Haji Saidin, Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. Prosesi pemakaman dilakukan pada Selasa, 18 Maret 2025, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Haji Daiman, Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan.

Sejumlah tokoh dari dunia hiburan dan politik turut menyampaikan belasungkawa. Salah satunya adalah komedian dan aktor senior, Tarsan Srimulat, yang menyebut Mat Solar sebagai sosok yang rendah hati dan humoris.

“Kita kehilangan salah satu aktor terbaik. Dia itu bukan hanya sekadar pelawak, tapi juga punya jiwa sosial yang tinggi. Semoga almarhum husnul khotimah,” kata Tarsan saat ditemui di rumah duka.

Nama Mat Solar mulai dikenal luas di industri hiburan sejak membintangi sinetron “Bajaj Bajuri” yang tayang perdana pada tahun 2002. Perannya sebagai Bajuri, seorang tukang bajaj yang humoris dan kerap bersitegang dengan istrinya, Oneng, berhasil mencuri perhatian publik. Kepiawaiannya dalam berakting membuat karakter Bajuri begitu melekat di hati masyarakat Indonesia.

Setelah kesuksesan “Bajaj Bajuri”, Mat Solar kembali tampil dalam berbagai sinetron dan program televisi, termasuk “Islam KTP” dan “Komedi Betawi”. Namun, pada tahun 2018, kesehatannya mulai menurun akibat penyakit stroke yang dideritanya. Sejak saat itu, Mat Solar lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga dan perlahan mengurangi aktivitas di dunia hiburan.

Di luar dunia hiburan, Mat Solar juga dikenal sebagai warga yang aktif dalam berbagai isu sosial. Salah satu persoalan yang dihadapinya adalah ganti rugi lahan rumahnya yang terdampak proyek pembangunan Tol Cinere-Serpong. Sejak 2019, ia berusaha menuntut haknya agar pembayaran dilakukan secara adil. Sayangnya, hingga akhir hayatnya, hak tersebut belum juga terealisasi.

Kasus ini menjadi perhatian banyak pihak, terutama setelah Rieke Diah Pitaloka menyinggungnya dalam unggahan perpisahan untuk Mat Solar. Banyak netizen yang turut menyuarakan keprihatinan mereka dan mendesak pemerintah agar segera menyelesaikan permasalahan tersebut.

“Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, dan semoga hak almarhum bisa segera diselesaikan oleh pihak terkait,” tulis salah satu netizen di kolom komentar unggahan Rieke.

Kepergian Mat Solar menjadi kehilangan besar bagi industri hiburan Indonesia. Banyak generasi yang tumbuh dengan menonton sinetron “Bajaj Bajuri” dan mengenang sosok Bajuri sebagai karakter yang jenaka, sederhana, dan penuh nilai kehidupan.

Kini, meskipun Mat Solar telah tiada, karyanya akan terus dikenang oleh para penggemarnya. “Bajaj Bajuri” bukan hanya sekadar sinetron, tetapi juga bagian dari sejarah televisi Indonesia yang membentuk nostalgia bagi banyak orang.

Selamat jalan, Mat Solar. Karyamu akan selalu abadi dalam kenangan. (dimas)

Pos terkait