Pantai Sawarna, Juara Desa Wisata Nusantara: Menanti Pembangunan Jembatan Permanen

Pantai Sawarna, Juara Desa Wisata Nusantara: Menanti Pembangunan Jembatan Permanen
Jembatan Gantung, akses menuju destinasi wisata pantai Sawarna di Banten Selatan.--(Foto: Citonk)

Lebak, Bantengate.id – Desa Sawarna, yang terletak di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, terus menjadi sorotan sebagai destinasi wisata unggulan. Setelah berhasil menyabet juara dalam Anugerah Desa Wisata Nusantara yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa (Kemendes) RI pada Oktober 2024 lalu, kini destinasi wisata tersebut semakin banyak dikunjungi.

Bacaan Lainnya

Perhatian kini tertuju pada kebutuhan pembangunan infrastruktur untuk memaksimalkan potensi wisatanya. Salah satu yang menjadi prioritas adalah pembangunan jembatan permanen yang memungkinkan kendaraan, termasuk bus wisata, mencapai kawasan pantai dengan lebih mudah.

Untuk menuju Pantai Sawarna dari jalan utama, pengunjung melintasi jembatan gantung. Kendaraan roda empat tidak bisa mencapai lokasi dekat pantai dan harus diparkir di sekitar area jembatan gantung. Selanjutnya, pengunjung berjalan kaki atau menggunakan jasa ojek yang tersedia di sekitar area tersebut. Berjalan kaki sebenarnya lebih mengasyikkan sambil menikmati suasana alam desa.

Kepala Desa Sawarna, Iwa Sungkawa, mengungkapkan bahwa pembangunan jembatan besar yang permanen sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung dan mendukung pendapatan asli daerah (PAD) serta pendapatan asli desa (PADes).

“Banyak wisatawan mengeluhkan parkiran yang terlalu jauh dari lokasi pantai. Mereka berharap kendaraan, baik mobil kecil maupun besar, bisa langsung masuk ke area wisata. Ini penting untuk meningkatkan jumlah pengunjung dan mendongkrak pendapatan daerah,” kata Iwa.

Jaro Iwa juga menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah di berbagai tingkatan. “Kami berharap Pemda Lebak, Pemerintah Provinsi Banten, dan juga pemerintah pusat bisa membantu merealisasikan pembangunan jembatan ini. Jika terealisasi, ini akan menjadi lompatan besar bagi pariwisata Sawarna,” tambahnya.

Pada tahun 2024, Pantai Sawarna menyumbang ke kas daerah Lebak dari sektor pariwisata melampaui target. Data yang dirilis Bapenda Lebak hingga 27 Desember 2024 menunjukkan bahwa dari target retribusi sebesar Rp317.852.500, realisasinya mencapai Rp372.475.833 (117,19%) atau surplus Rp54.623.333.

Pantai Sawarna, dengan pasir putih yang bersih dan landai menjadi daya tarik bagi wisatawan.–(foto: dimas/BG)

Direktur BUMDes Warna Jaya, Jetri Andarka, sebagai pengelola wisata Pantai Sawarna, sangat berharap pembangunan jembatan permanen di Kali Sawarna dapat direalisasikan. Ia menyebut bahwa akses yang lebih mudah akan mendorong pengelolaan parkir satu pintu di dalam kawasan wisata.

“Dengan adanya jembatan yang bisa dilewati mobil besar, pendapatan dari sektor pariwisata akan lebih optimal. Kami juga sudah berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengantisipasi hambatan atau penolakan, dan ternyata masyarakat setuju adanya pembangunan jembatan tersebut,” kata Jetri didampingi Humas Pokdarwis Pantai Sawarna, Citonk, Jumat, 3 Januari 2025.

Wisatawan asal Bogor, Endah Sumiati (38), menyampaikan harapannya agar fasilitas di Pantai Sawarna semakin baik. “Keindahan pantainya luar biasa, tapi aksesnya perlu ditingkatkan. Kalau mobil bisa parkir lebih dekat, pasti lebih nyaman dan menarik lebih banyak pengunjung,” katanya.

Keberhasilan Desa Sawarna dalam Anugerah Desa Wisata Nusantara menjadi bukti nyata dari pengelolaan pariwisata yang baik. Desa ini mampu mengungguli 3.399 desa wisata lainnya dari seluruh Nusantara.

Prestasi ini tidak hanya membawa nama Sawarna ke panggung nasional tetapi juga membuka peluang untuk mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah pusat. Harapannya, eksposur ini dapat diikuti oleh dukungan nyata, termasuk pembangunan jembatan permanen yang akan mempermudah akses wisatawan ke Pantai Sawarna.

Sawarna memiliki panorama alam pantai yang menawan serta beberapa gua spektakuler yang menawarkan petualangan seru. Sawarna ibarat surga di sisi selatan Pulau Jawa. Pantai-pantainya memiliki pesona yang memikat dengan karakter yang cantik dan alami. Hamparan pasir putih dan air laut yang biru jernih menjadi lanskap alam yang memikat hati.

Pantai-pantai di pesisir Banten Selatan sangat cocok menjadi destinasi wisata bagi pecinta olahraga air. Gulungan ombak yang cukup menantang serta pesona bawah laut yang indah menarik wisatawan pecinta surfing dan snorkeling, baik dari lokal maupun mancanegara seperti Jepang, Korea, Australia, bahkan Amerika Serikat.

Selain menyusuri pantai pasir putih yang landai dan indah, wisatawan juga bisa menyaksikan karang tinggi yang menjulang. Karang yang kekar dan dikenal dengan nama Tanjung Layar ini begitu indah. Bila laut sedang surut, pengunjung bisa lebih dekat ke area karang ini. Konon, karang berbentuk layar ini adalah layar perahu milik Sangkuriang yang dilemparkan ke arah selatan ketika ia gagal memenuhi syarat dari Dayang Sumbi. Pantai Tanjung Layar menjadi saksi bisu sekaligus ikon dari Sawarna.

Selain Tanjung Layar, wisatawan juga bisa menikmati Pantai Karang Bokor, yang berada di bawah pengelolaan Perum Perhutani. Di Karang Bokor, pengunjung bisa menikmati indahnya pantai dengan pepohonan berusia ratusan tahun atau menikmati pesta bakar ikan bersama.

Di samping itu, masih banyak pantai lain yang dapat disinggahi, seperti Pantai Ciantir, Pantai Karang Seupang, Pantai Karang Taraje, Pantai Karang Beureum, dan Teluk Legon Pari. Semua pantai tersebut memiliki pesona yang sama: keindahan. Selain itu, Sawarna juga memiliki daya tarik berupa gua-gua eksotis seperti Gua Lalay, Gua Sikadir, Gua Cimaul, Gua Singalong, dan Gua Pasir Tangkil yang merupakan gua karst dari masa Miosen awal.—( dimas)

Pos terkait