Rangkasbitung, BantenGate.id — Alun-alun Kota Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, disesaki ribuan warga yang antusias menyaksikan pagelaran Wayang Golek dari Giri Harja 2 Putu dengan dalang kenamaan Khanha Ade Kosasih Sunarya, Jumat (2/5/2025) malam. Gelaran ini menjadi bagian dari perayaan Milangkala ke-5 Paguyuban Sumedang Larang (PSL) Provinsi Banten yang dikolaborasikan dengan acara budaya tahunan, Seba Baduy.
Tak hanya pagelaran seni, acara ini juga menjadi momentum berbagi. Sebanyak 500 anak yatim di Banten menerima santunan dari PSL dalam kegiatan yang sarat nilai sosial dan kebudayaan tersebut.
Hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh penting, antara lain Sri Radya Keraton Sumedang Larang Rd. H. Ikik Loekman Soemadisoeria, Sekretaris Keraton Sumedang Larang Rd. Lucky Djohari, Ketua PSL Banten H. Dudung Permana, Bupati Lebak Moch. Hasbi Assidiki Jayabaya, Wakil Bupati Ir. Amir Hamzah, Bupati Sumedang DR. H. Dony Ahmad Munir, ST,.MM,. yang diwakili Kadis Pariwisata, dan unsur Forkopimda Kabupaten Lebak.
Ketua PSL Banten, H. Dudung Permana, mengatakan, PSL didirikan di Provinsi Banten sebagai wadah silaturahmi antar sesama warga sumedang yang berada di Banten atau keturunan Sumedang yang ada di Banten. Selain itu, PSL sejak berdiri menjalankan berbagai kegiatan sosial; santunan anak yatim, bantuan bencana, hingga pengadaan ambulans untuk masyarakat. “Siapa saja yang membutuhkan, bisa menggunakannya,” kata H. Dudung.
Tak hanya itu, PSL juga tengah menggagas program pembuatan sumur untuk membantu warga di daerah yang mengalami krisis air bersih. “Kami siap bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Lebak untuk pembangunan yang berkelanjutan,” lanjutnya.
Sementara itu, Sri Radya Keraton Sumedang Larang, Rd. H. Ikik Loekman Soemadisoeria, menegaskan bahwa perayaan Milangkala ini memiliki nilai yang lebih dari sekadar peringatan ulang tahun. Ia menyebut kegiatan tersebut sebagai “ruang ngariung budaya” yang menjadi ajang berkumpulnya masyarakat Sunda untuk melestarikan seni dan budaya leluhur.
“Ini adalah tempat urang Sunda berkesenian, berkumpul, dan mengenang kembali jati diri budaya warisan para karuhun. Kita rawat warisan ini agar terus hidup di tengah masyarakat,” ucapnya.
Sri Radya Keraton Sumedang, juga berpesan Paguyuban Sumedang Larang (PSL) di Provinsi Banten agar terus berkolaborasi dan mendukung program pembangunan dan sosial kemasyarakatan bersama pemerintah daerah untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
Pagelaran Wayang Golek malam itu sukses mencuri perhatian masyarakat. Alunan gamelan dan kisah pewayangan yang dibawakan dengan gaya khas Sunda menghadirkan suasana magis dan penuh nostalgia. Para penonton dari berbagai usia terlihat antusias dan larut dalam kisah yang disampaikan sang dalang.
Acara Milangkala ke-5 PSL dan Seba Baduy ini menjadi cermin kolaborasi harmonis antara budaya lokal dan komunitas diaspora yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi dan sosial. Di tengah gempuran modernisasi, kegiatan seperti ini menunjukkan bahwa budaya masih memiliki ruang yang luas di hati masyarakat.--(ridwan)