Batusangkar, Bantengate.id — Di bawah langit sore yang bersahabat, riuh tepuk tangan pecah di Lapangan Cindua Mato, Batusangkar, Jumat (27/6/2025). Puluhan pesilat berbaris rapi, menebarkan semangat menjaga pusaka budaya di Galanggang Siliah Baganti (GSB) XII tingkat Nagari se-Kabupaten Tanah Datar.
Setelah sempat vakum beberapa tahun, kejuaraan yang dihelat di bawah naungan IPSI Tanah Datar ini kembali hadir. Lebih dari sekadar arena pertarungan, GSB menjadi ruang silaturahmi, tempat anak nagari merawat nilai luhur pencak silat sebagai warisan Minangkabau.
Bupati Tanah Datar Eka Putra terlihat bangga sekaligus terharu saat membuka acara. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya silat sebagai benteng budaya di tengah derasnya arus modernisasi.
“Melalui kegiatan ini, semoga silat semakin dikenal dan dicintai anak-anak muda kita. Karena merekalah generasi penerus yang akan menjaga pusaka budaya Tanah Datar,” ujarnya penuh harap, diiringi tepuk tangan hangat dari para hadirin.
Bupati Eka Putra menambahkan, GSB XII ini adalah pergelaran perdana di masa kepemimpinannya. Ia bertekad menjadikan agenda ini rutin setiap tahun agar denyut tradisi terus hidup.
“Program IPSI Sumbar tentang silat masuk sekolah juga dibuktikan lewat kegiatan ini. Mudah-mudahan ke depan terus berkesinambungan,” lanjutnya optimistis.
Baginya, silat bukan hanya bela diri, tetapi juga simbol harga diri, kehormatan, dan persaudaraan. Karena itu ia mengajak semua pihak bergotong royong menjaga warisan budaya tersebut.
“Di zaman teknologi serba cepat ini, pelestarian silat adalah tanggung jawab kita bersama,” pesannya tulus.
Wakil Gubernur Sumatera Barat Vasco Ruseimy pun hadir membuka perhelatan GSB XII. Ia mengaku terharu menyaksikan antusiasme generasi muda memenuhi gelanggang.
“Melihat anak-anak muda Tanah Datar masih mau belajar silat adalah kebanggaan luar biasa. Ini menandakan budaya kita tidak mati,” ujarnya bersemangat.
Vasco menyampaikan bahwa Pemprov Sumbar telah mewajibkan seluruh SMA dan sederajat untuk memiliki kegiatan ekstrakurikuler silat tradisional. Tujuannya tak lain agar silat tetap bertahan di tengah perkembangan zaman.
Ketua IPSI Tanah Datar, Wel Ahmad, S.Sos., juga tak kalah bersyukur atas terlaksananya kegiatan ini. Menurutnya, setelah beberapa tahun vakum, Alhamdulillah akhirnya bisa kita gelar kembali. Dukungan Pemerintah Daerah sangat berarti.
Sore itu, di antara penonton yang memadati lapangan, tampak wajah-wajah muda berseri-seri. Ada yang bersorak memberi semangat, ada yang berdebar menanti giliran naik gelanggang. Mereka adalah penjaga masa depan budaya — generasi yang akan mewarisi pusaka silat dan menumbuhkan semangat basamo mangko manjadi (bersama kita menjadi kuat) di masa depan.
Hadir dalam kegiatan tersebut anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Rony Mulyadi Dt. Bungsu, Wakil Bupati Tanah Datar Ahmad Fadly, pimpinan dan anggota DPRD Tanah Datar, kepala OPD, camat, wali nagari, organisasi pemuda seperti KNPI, GMNI, IMM, tokoh masyarakat, hingga tamu undangan lainnya.–( Murni Yenti)