SERANG, Banten Gate.id--Sebanyak 211 orang warga Banten yang menderita Katarak dan 11 orang mengalami penyakit Hernia, dilakukan operasi sebagai rangkaian dari peringatan Hari Bhakti Adhyaksa, yang diinisiasi Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten, Minggu (25/9/2022).
Penjabat Gubernur Banten, Al Muktabar, dalam sambutannya saat menutup kegiatan bhakti sosial yang digelar Kejati Banten, mengatakan, bahwa pemerintah terus berusaha untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, dan hadir di berbagai kesempatan untuk menyelesaikan berbagai problem dan kebutuhan masyarakat.
Operasi Katarak dan Hernia yang dilaksanakan Kejati Banten, sebagai rangkaian peringatan Hari Bhakti Adhyaksa dilaksanakan pada Sabtu (24/9/2022) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten.
Pj Gubenur Banten, Al Muktabar, mengapresiasi inisiasi Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten, Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Wilayah Banten serta Persatuan Jaksa Indonesia dalam melaksanakan kegiatan Operasi Katarak dan Hernia kepada masyarakat Banten yang tak mampu.
“Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas inisiasi kegiatan tersebut yang merupakan rangkaian dari Hari Bhakti Adhyaksa. Mudah-mudahan kegiatan ini bermanfaat untuk kami, khususnya masyarakat Banten yang mengalami katarak dan hernia,” kata Al Muktabar.
Pemprov. Banten, kata Al Muktabar, mendukung kegiatan tersebut dengan memfasilitasi tempat dan tim medis dalam pelaksanaan operasi katarak dan hernia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten.
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Banten, Leonard Eben Ezer Simanjuntak, mengatakan kegiatan tersebut dalam rangka kepedulian Persatuan Jaksa Indonesia kepada masyarakat Indonesia dan juga bagian dari peringatan Hari Bhakti Adhyaksa Ke-62 Tahun 2022.
“Ini merupakan pengabdian Persatuan Jaksa Indonesia kepada seluruh masyarakat Indonesia. Kita melakukan operasi katarak dan hernia ini kepada masyarakat Banten yang tidak mampu. Dan kita lakukan itu untuk membantu masyarakat yang terkena penyakit katarak dan hernia,” ujarnya.
Menurutnya, penyakit katarak dan hernia merupakan penyakit yang dapat menyerang siapa pun serta tidak mengenal usia, anak-anak hingga dewasa kemungkinan dapat terkena. Sehingga dirinya mengajak masyarakat untuk dapat terus menjaga kesehatan.
“Jika mereka (generasi penerus, red) dapat terhindar dari penyakit katarak dan hernia, harapan kita Banten akan semakin tinggi dan kuat dalam pembangunan dan semakin kuat dalam menopang kehidupan keluarganya,” imbuhnya.
Dijelaskan Kajati Banten, bahwa kegiatan operasi katarak dan hernia tersebut mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten.–(red/dimas)