BANTENGATE.ID, LEBAK:– Ada yang menarik dalam perjalanan menuju Kecamatan Cipanas. Tepatnya di Kampung Pasir Manggu, Desa Haurgajrug, Kecamatan Cipanas, dengan jarak sekitar 21 KM dari Kota Rangkasbitung, terdapat lokasi penanaman pohon kurma. Sangat menarik, ide dan inovasi dari pemilik dan pengelola memadukan tanaman khas Negeri Para Nabi untuk bisa ditanam di tanah tropis.
Informasi menarik ini langsung bantengate.id eksekusi dengan mengirimkan tim untuk meninjau lokasi. Dalam perjalanannya, calon pengunjung bisa melihat kondisi suasana kebun sawit milik PTPN VIII Cisalak, dan juga terdapat akses menuju bendungan Karian yang pernah dikunjungi oleh Presiden Ir. Jokowi Widodo.
Saat di lokasi, pandangan pertama langsung disuguhkan dengan sebuah mesjid dengan gaya khas Timur Tengah, warnanya coklat, cukup luas tapi masih memberikan kesan nyaman untuk menunaikan sholat. Air yang dingin dan bersih menambah nikmatnya beribadah. Bangunannya masih dalam progres pembangunan dan tertera nama tempat Kurmazen.
Pihak pengelola, Rahmat, menyambut dengan antusias kehadiran tim bantengate.id Sosoknya masih muda dan sangat ramah. Pembicaraan pun dimulai dengan histori asal muasal penanaman kurma yang masih dirasa asing untuk ditanam di iklim tropis.
“Alhamdulillah, proyek pembangunan dan penanaman kurma ini sudah berlangung 2 tahun sejak 2018. Pohon kurma sebanyak 6000 bibit kami tanam di area lahan seluas 6 hektar, dan akan kami tanam kembali di blok yang masih kosong,” jelas Rahmat.
Rahmat menambahkan, dalam pengelolaannya Kurmazen mendatangkan bibit kurma dari Thailand. Varian yang dibudidayakan memiliki karakteristik berbeda dengan pohon kurma di Timur Tengah.
“Kurma yang kami tanam berbeda loh, Pak. Lebih pendek ukuran pohonnya, namun buahnya tak kalah manisnya dengan kurma pada umumnya. Waktu saya di Thailand, kami dipertemukan dengan para peneliti budidaya dan petani kurma di sana. Akhirnya saya memutuskan pesan bibitnya dari Thailand,” pungkas Rahmat.
Dalam sela perjalanan ke area lahan tanam, Rahmat banyak memberikan informasi terkait perbedaan petani Thailand dengan petani lokal, terutama dari penguasaan pengetahuan mengenai budidaya silang untuk menghasilkan bibit unggul dengan masa tanam singkat, berbuah banyak tentunya juga tahan terhadap berbagai hama.
Kurmazen tentunya akan menjadi potensi agrowisata di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak. Diakui oleh pihak pengelola sudah ada komunikasi dengan pemerintah Kabupaten Lebak, Dinas Pariwisata Lebak dan Dinas Pertanian Lebak. Dari hasil kunjungan tersebut, pihak pengelola menginformasikan bahwa terdapat masterplan rencana pembangunan.
“Kedepannya, semoga dalam kurun waktu masa panen 5 tahun, pohon kurma bisa tumbuh dan dinikmati buahnya, sehingga akan menjadi potensi agrowsaiata di Kabupaten Lebak,” tutup Rahmat.– (dimas)