LSM Angkat Bicara Soal Wisata Pantai Bagedur Terlihat Kumuh Banyak Sampah Berserakan Dikeluhkan Pengunjung

Bantengate.id, LEBAK – Wisata Pantai Bagedur di Desa Sukamanah, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Banten, menjadi sorotan karena kondisi kumuhnya akibat banyaknya sampah yang berserakan, keluhan ini disampaikan oleh sejumlah pengunjung pada Sabtu (9/3/2024).

Bacaan Lainnya

Pantai yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tunas Galgano, Desa Sukamanah, Kecamatan Malingping, biasanya menjadi destinasi favorit menjelang bulan suci Ramadhan, di mana tradisi munggahan atau makan-makan bersama sering dilakukan sebelum memasuki bulan puasa. Namun, keindahan alam Pantai Bagedur kini terhambat oleh banyaknya sampah seperti kantong plastik, sedotan, wadah makanan, botol air minum, dan lainnya yang terlihat berserakan di sepanjang bibir pantai, mengganggu panorama alamnya.

Salah seorang pengunjung dari Kecamatan Malingping yang tidak ingin disebutkan namanya mengeluhkan kondisi ini. “Pantai Bagedur saat ini terasa tidak nyaman karena masih banyak sampah, padahal ada pungutan untuk kebersihkan wisata ini. Saya berharap kedepannya perlu dijaga agar sampah-sampah tidak berserakan, biar pantai terlihat bersih, karena sampah berantakan banget, kaya tidak ada yang menjaga,” ujarnya pada Sabtu (09/03/2024).

Agus Rusmana, anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Organisasi Masyarakat Brantas Korupsi (Ombak), juga menyoroti masalah ini. “Pantai Bagedur terlihat kumuh karena banyak sampah berserakan, sayangnya sampah dari pengunjung yang dihasilkan di berbagai kerumunan ini tidak diselesaikan dengan tanggung jawab dari pengelola Wisata Pantai Bagedur, dan pada akhirnya mencemari dan mengotori lingkungan sekitar,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa kondisi jalan menuju Pantai Bagedur rusak parah dan banyak yang berlubang serta dipenuhi air, memengaruhi kenyamanan pengunjung. “Bukan hanya sampah saja yang berserakan yang harus menjadi perhatian pihak pengelola, jalan yang berlubang pun harus diperbaiki atau ditambal agar tidak ada lagi yang berlubang, sehingga pengunjung wisata merasa nyaman. Jangan hanya mengenakan retribusi kepada pengunjung tanpa peduli terhadap kondisi tersebut,” katanya.

Sementara itu, seorang pedagang di Wisata Pantai Bagedur yang meminta namanya dirahasiakan, melaporkan masalah lain yang mengganggu, yakni banyaknya kerbau yang masuk ke area wisata, bahkan beberapa di antaranya masuk ke kubangan air yang biasa digunakan anak-anak untuk berenang. “Banyak kerbau masuk ke pantai dan ada juga yang masuk ke kubangan air, padahal kubangan air tersebut biasa digunakan anak-anak untuk berenang,” ucapnya (dimas)

Pos terkait