Pandeglang, Banten Gate.id –
Guna memperbaiki kondisi lahan pertanian untuk mengendalikan erosi melalui pengelolaan lahan yang lebih baik di daerah aliran sungai Cidanau, Ciujung, dan Cidurian serta meningkatkan kesejahteraan para petani, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian atau Ditjen PSP telah menginisiasi pendekatan Integrated Water Resources Management dengan meluncurkan program Flood Management In Selected River Basins atau FMSRB
Program FMSRB ini mengambil lokasi di Provinsi Banten yang difokuskan di tiga Kabupaten, yaitu Serang, Pandeglang, dan Lebak.
Kecamatan Koroncong merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Pandeglang selaku penerima manfaat Program FMSRB. Ada 2 jenis kegiatan yang saat ini sedang dilaksanakan oleh beberapa Poktan di wilayah tersebut, yaitu Jalan Usaha Tani (JUT) dan Optimasi lahan.
Robby, salah seorang Community Fasilitator (CF)/Pendamping Poktan di Kecamatan Koroncong mengatakan, JUT merupakan salah satu serangkaian kegiatan Program FMSRB untuk prasarana transportasi pada kawasan pertanian guna memperlancar mobilitas alat dan mesin pertanian, pengangkutan sarana produksi menuju lahan pertanian, dan mengangkut hasil produk pertanian dari lahan, baik itu untuk menuju tempat penyimpanan, pengolahan, atau pun pasar. Untuk kegiatan JUT di Kecamatan Koroncong tahun 2022 ini difokuskan pada 3 Desa, yaitu Desa Paniis, Pasirjaksa, dan Bangkonol.
“Untuk JUT, kegiatannya sudah selesai dilaksanakan oleh masing-masing Poktan,” tutur Robbi kepada media, Rabu (27/09/2022)
Adapun untuk kegiatan Optimasi lahan Robby memaparkan, kegiatan tersebut dilaksanakan oleh 3 Poktan pada 3 desa yang ada di Kecamatan Koroncong, diantaranya, Poktan Bina Tani IV Desa koroncong, Poktan Saluyu Berkah Desa Bangkonol, dan Poktan Harapan Jaya I Desa Gerendong, dimana ketiga Poktan ini akan melaksanakan Optimasi lahan dengan menanam 2000 batang bibit pohon tanaman multiguna di hamparan lahan pertanian masing-masing desanya.
“Untuk tahapannya saat ini, masing-masing kelompok baru mendatangkan 2000 Bibit pohon untuk ditanam nanti. Adapun Bibit yang dipilihnya, ketiga Poktan memilih Bibit Pohon Durian,” terang Robby.
Mengingat Bibit yang akan ditanam untuk kegiatan Optimasi lahan ini meski sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan, ia mengajak pada Poktan agar mengkroscek kembali bibit yang diterima Poktan dari supplier, untuk memastikan jumlah dan speknya sesuai dengan ketentuan.
“Bibit durian yang di beli dari penangkar ini, mulai dari jumlah, spesifikasi dan label bibit durian pun kami cek keasliannya. Untuk itu kedepannya, diharapkan Poktan dapat merawat dan menjaganya selama masa shalter atau penangkaran bibit di tempat Poktan,” pungkasnya
Sementara, Ketua Poktan Bina Tani Desa Koroncong Taryudi sangat mengapresiasi program FMSRB ini mengingat kegiatan program ini banyak sekali manfaatnya yang akan dirasakan oleh masyarakat khususnya bagi para Petani, untuk kata ia, pihaknya akan melaksanakan kegiatan ini semaksimal mungkin.
“Saya Optimis, jika program ini dilaksanakan sebaik mungkin, kedepannya nanti akan terasa manfaatnya,” tuturnya. ***(dad)