Warga Desa Cisangu Lebak Meriahkan “Konser Ngagebot” di Bulan Ramadhan

Lebak, BantenGate.id– Tradisi unik panen padi yang disebut “Konser Ngagebot” kembali meramaikan Desa Cisangu, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, setelah sahur di bulan Ramadhan. Kegiatan ini telah berlangsung secara turun-temurun dan menjadi bagian dari budaya masyarakat setempat, yang mayoritas bekerja sebagai petani.

Bacaan Lainnya

Konser Ngagebot merupakan istilah yang digunakan warga untuk menggambarkan suasana panen padi yang meriah. Para petani turun ke sawah secara beramai-ramai dengan membawa perlengkapan panen seperti cangkul, dudukuy (topi anyaman), karung, gebotan (alat untuk memisahkan padi dari batangnya), terpal, tali rafia, serta mengenakan pakaian khas panen.

Salah satu warga, Idris, mengaku baru mengetahui istilah “Konser Ngagebot” pada pagi hari sekitar pukul 05.30 WIB setelah sahur. Saat melihat banyak orang berkumpul di depan rumahnya dan mengajak istrinya untuk ikut ke sawah, ia penasaran dan bertanya mengapa kegiatan ini disebut konser. Istrinya menjelaskan bahwa istilah tersebut muncul karena banyaknya orang yang turun ke sawah untuk panen, sehingga suasananya terasa ramai dan menghibur, layaknya konser.

“Saya pun ikut meramaikan konser ngagebot ini bersama para petani lainnya. Meski masih tahap belajar, saya merasakan kebersamaan, tawa, dan kebahagiaan saat berada di tumpukan padi yang telah dipanen,” ujar Idris,  Senin (24/3/2025).

Kegiatan Konser Ngagebot di bulan Ramadhan ini dibagi dalam dua hari. Hari pertama khusus untuk ngarit (memotong rumput atau padi), sementara hari kedua dikhususkan untuk ngagebot (memisahkan padi dari batangnya). Pembagian ini dilakukan agar stamina petani tetap terjaga selama menjalankan ibadah puasa.

Namun, para petani di Desa Cisangu mengeluhkan hasil panen kali ini yang kurang memuaskan. Pasalnya, banjir yang terjadi sebelumnya mengakibatkan gagal tanam, sehingga banyak padi yang tidak berisi saat dipanen.

Meskipun demikian, semangat warga untuk melestarikan tradisi panen bersama tetap tinggi. Konser Ngagebot bukan hanya sekadar panen, tetapi juga menjadi ajang kebersamaan dan hiburan bagi masyarakat desa.–(ridwan)

Pos terkait