Pendapatan Pajak Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2024 Tidak Capai Target

Pendapatan Pajak Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2024 Tidak Capai Target
Sekretaris Bapenda Kabupaten Lebak, Deri Derawan.--(foto:ist)

Lebak, Bantengat.id – Realisasi pendapatan pajak daerah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, dari sektor pajak daerah tahun 2024 tidak mencapai target. Dari target sebesar Rp197.493.179.609, realisasi hanya mencapai 72,43% atau sebesar Rp143.041.585.610. Sektor pendapatan daerah masih minus 27,57% atau sebesar Rp54.451.593.999.

Bacaan Lainnya

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Lebak, Dodi Irawan, melalui Sekretaris Bapenda, Deri Derawan, mengungkapkan bahwa data realisasi pencapaian pajak tersebut diperoleh hingga 27 Desember 2024.

“Hari ini kami akan melakukan rekonsiliasi data pencapaian target pemasukan pajak daerah tahun 2024. Jadi, data pencapaian tersebut masih sementara dan belum final,” kata Deri di kantornya, Kamis, 2 Januari 2025.

Berdasarkan data Bapenda yang dirilis per 27 Desember 2024, beberapa sektor pendapatan mencatatkan capaian positif. Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT), misalnya, memiliki target Rp42.715.000.000 dengan realisasi sebesar Rp47.069.325.273 (110,19%), menghasilkan surplus Rp4,35 miliar.

Pajak restoran memiliki target Rp8.400.000.000 dan realisasi sebesar Rp8.817.174.572 (104,97%), memberikan surplus Rp417.174.572. Pajak penerangan jalan memiliki target Rp32.500.000.000 dan realisasi sebesar Rp36.822.065.298 (113,30%), dengan surplus Rp4.322.065.298.

Namun, beberapa sektor lainnya masih berada di bawah target. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), misalnya, dari target Rp44.220.000.000, hanya terealisasi sebesar Rp29.333.198.663 (66,36%), sehingga masih minus Rp14.886.801.337 (33,64%). Begitu juga dengan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dari target Rp66.500.000.000, hanya terealisasi Rp31.213.518.506 (46,94%).

Sektor retribusi daerah dengan target Rp23.886.023.183 hanya mencapai Rp19.593.791.558 (82,03%), kurang Rp4.292.231.625 (17,97%). Untuk retribusi persetujuan bangunan gedung (PBG), dari target Rp5 miliar, realisasi hanya sebesar Rp2.983.013.344 (59,66%), kurang Rp2.016.986.656 (40,34%).

Pajak dari sektor sarang burung walet juga mencatatkan hasil yang jauh dari target. Dari target Rp27.000.000, realisasi hanya sebesar Rp13.830.000 (51,22%), kurang Rp13.170.000 (48,78%).

Sektor pariwisata mencatat hasil yang beragam. Pendapatan dari wisata Pantai Bagedur, misalnya, memiliki target Rp115.415.000.000 namun hanya terealisasi sebesar Rp80.415.000.000 (69,67%), kurang Rp35.000.000 (30,33%). Sementara itu, Pantai Sawarna justru melampaui target. Dari target Rp317.852.500, realisasi mencapai Rp372.475.833 (117,19%), surplus Rp54.623.333.

Untuk mengatasi tantangan ini, kata Deri, Bapenda Kabupaten Lebak akan mengambil langkah-langkah optimalisasi potensi pajak. Revitalisasi data pajak atau pemutakhiran data wajib pajak, khususnya untuk sektor PBB dan BPHTB, menjadi prioritas.

“Kami menghadapi tantangan, terutama pada sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), yang kontribusinya masih rendah terhadap pendapatan pajak daerah,” ujar Deri.

Bapenda Lebak telah memberikan kemudahan dalam pembayaran PBB. Wajib pajak tidak perlu menunggu Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) yang biasanya dibagikan oleh aparat desa. Wajib pajak bisa mencetak SPPT secara mandiri melalui situs https://cepleo.lebakkab.go.id/sppt/registrasi.

“Dengan memasukkan NIK, nama wajib pajak, dan alamat, SPPT bisa dicetak sendiri dan dibayar melalui bank yang bekerja sama dengan Pemda Lebak, seperti Bank Jabar, atau melalui konter lain yang ditunjuk, seperti Alfamart dan Indomaret,” jelas Deri.

Langkah lainnya adalah diversifikasi pendapatan daerah melalui pengembangan sektor pariwisata seperti Pantai Sawarna dan Museum Multatuli, yang mencatat capaian tinggi. Investasi tambahan akan dilakukan untuk menarik lebih banyak pengunjung. Retribusi di sektor lain, seperti tempat pelelangan ikan dan parkir, juga akan dioptimalkan— (dimas)

Pos terkait